Sebuah bom meledak di Buenaventura, Kolombia Rabu (24/3) dan menewaskan 9 orang serta melukai 50 orang lainnya. FARC dituduh bertanggung jawab atas serangan ini berkaitan dengan perebutan jalur pengiriman narkoba saat ini.
Ledakan itu merusak kantor Jaksa Agung Buenaventura, dan juga beberapa toko disekitarnya. Buenaventura merupakan kota pelabuhan terbesar di Kolombia, yang menangani separuh ekspor kopi negara tersebut, namun juga merupakan rute utama perdagangan narkoba ke daerah Pasifik.
Perang terhadap pemberontak dan juga mafia obat bius, sudah dilakukan Presiden Alvaro Uribe sejak tahun 2002. Uribe rencananya akan turun dari jabatannya setelah menjabat selama dua periode memerintah. Rencananya bulan Mei nanti akan diadakan pemilu untuk menentukan presiden baru. Dalam jajak pendapat terakhir, mantan Menteri Pertahanan Juan Manuel Santos masih memimpin dan memiliki peluang besar untuk menggantikan Uribe.
Sumber : Reuters