Rencana Panitia International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Intersex Association (ILGA) untuk mengadakan kongres ke-4 se Asia digelar di Surabaya mendapat tentangan dari berbagai ormas Islam, namun mereka tetap berkeras untuk menggelarnya.
Pihak MUI pada hari Selasa (23/3) lalu telah menyatakan penolakannya secara resmi. Menurut MUI, kongres yang akan diselenggarakan pada tanggal 26-28 Maret tersebut tidak memberikan dampak positif malah akan memancing kerusuhan.
Jika dilihat dari pendekatan agama dan kultur kebudayaan yang ada maka kongkres ILGA ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
Hingga kini pun pihak kepolisian tidak memberikan ijin bagi kongres ini, karena dinilai berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Mengasihi pribadi orang-orang LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) memang sudah keharusan, karena masih terbuka jalan pertobatan bagi mereka. Namun memberikan dukungan atas konfrensi ini adalah hal yang berbeda. Bangsa ini harus menunjukkan sikap atas hal-hal yang perlu diterima dan mana yang harus ditolak, jika tidak norma dan nilai-nilai yang ada akan tergerus.
Sumber : Berbagai sumber