Tuhan Tempat Kediamanku

Kata Alkitab / 24 March 2010

Kalangan Sendiri

Tuhan Tempat Kediamanku

Lois Official Writer
5386

Walaupun kita hidup dengan tubuh fisik kita, yang dibuat oleh materi dari alam, kita juga mempunyai tubuh rohani. Dari kedua segi ini, kita bertumbuh dan hidup dengan tergantung pada ‘pupuk' yang cukup atau tidak. Memberi makan untuk jiwa merupakan sesuatu yang menyebabkan jiwa tidak terpupuk dengan benar bila tidak dipelihara.

"Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat : mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air." (Yeremia 2:13)

Banyak dari kita berasumsi bahwa kita bisa minum dari kapan saja dari Tuhan lalu bekerja di pelayanan, berpartisipasi di misi, dan menikmati hidup berkeluarga. Kita mendirikan sendiri ‘tenda' kita, atau tempat bernaung kita di pekerjaan kita, rumah kita, atau pelayanan kita, percaya bila jiwa haus, kita dengan mudahnya pergi kepada sumber air dan meminum beberapa teguk. Lalu kita kembali ke tempat bernaung kita tadi (pekerjaan, kehidupan keluarga, atau pelayanan), hanya dengan beberapa teguk air dan kemudian berjuang. Dan terus berlanjut seperti itu.

Lebih dari itu, Tuhan ingin kehadiranNya sebagai tempat bernaung bersama-Nya. Dari itulah, kehadiran-Nya, kita bisa terlibat dengan pekerjaan kita, kehidupan keluarga, pelayanan, atau aktivitas lainnya. Ketika haus, kita bisa dipenuhi karena kita bernaung di dalam-Nya.

Di atas segalanya, hati-Nya menangis agar kita bisa bersama-Nya. Dia ingin berkomunikasi dengan kita, mencintai pertemuan. Dia memimpin kita dan menyediakan setiap keperluan kita, seperti yang Dia lakukan kepada orang Israel ketika mereka mengembara di padang gurun.

Mzm 91:1-2 "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan : Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai" dan Mzm 91:9 "Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu"

Dalam kedua ayat di atas, disebutkan agar kita tinggal di dalam-Nya, bukan hanya berkunjung. Kata ‘tinggal' dalam bahasa Ibrani yaitu yashab, yang berarti tinggal, duduk, dan diam di sana.

Tetaplah berdoa, kata Paulus kepada gereja (1 Tes 5:17). Berdoa tanpa henti bukan hanya bagi mereka yang memang dalam pelayanan Tuhan. Hal ini berlaku bagi semua segi kehidupan tiap orang dengan berkesinambungan menghampiri hadirat-Nya. Betapa hebatnya hidup yang Dia buat mungkin untuk kita lalui dengan darah Penyelamat kita, Yesus Kristus.

Jika kita kurang yakin bagaimana cara hidup di dalam hadirat Tuhan, Tuhan akan mengajar kita apabila kita meminta kepada-Nya. Juga hal yang cukup membantu, bila kita rajin membaca Mazmur dalam Alkitab.

Ketika kita mencari kehidupan di dalam Tuhan kita, dan kita mau tinggal dengan-Nya, walaupun dunia ini mengganggu ketenangan kita, Tuhan akan melindungi kita dengan kehadiran-Nya yang luar biasa. Dia akan menjadi tempat perlindungan, gunung batu, dan benteng kita. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu..."

Sumber : cbn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami