Kota Arizona Larang Ibadah Di Rumah

Internasional / 17 March 2010

Kalangan Sendiri

Kota Arizona Larang Ibadah Di Rumah

Daniel Official Writer
4517

Anggota gereja kecil di Arizona sedang berjuang untuk terus mengadakan pelajaran Alkitab di rumah mereka setelah peraturan kota melarang mereka melakukannya.

Para pejabat di kota Gilbert, Arizona, menutup ibadah Gereja Oasis of Truth setelah pengawas peraturan mendapati gereja tersebut mengundang orang di lingkungan mereka untuk beribadah.

Meskipun hanya tujuh orang yang hadir dalam ibadah dan tidak ada keluhan dari tetangga, namun pejabat kota mengatakan bahwa pelajaran Alkitab dan aktivitas keagamaan lainnya telah melanggar peraturan kota Gilbert.

"Di dalam peraturan ini, jika suatu saat Anda melakukan pertemuan di rumah Anda dengan dua orang dan sesama pengikut sebuah agama itu merupakan pelanggaran peraturan," kata penasehat senior Alliance Defense Fund (ADF), David Napier.

ADF, yang merupakan kelompok bantuan hukum Kristen ini mengajukan banding atas nama gereja. Pengacara ADF mengatakan perturan tersebut tidak jelas dan melanggar kebebasan beragama.

Gereja Oasis of Truth didirikan pada tahun 2009 dengan jemaat tujuh anggota dewasa dan empat anak-anak. Anggota mulai beribadah di rumah Pendeta Joe Sutherland dan kemudian berkeliling ke rumah-rumah tiga kali seminggu untuk ibadah. Peserta ibadah tidak pernah lebih dari 10 orang dewasa.

"Kami berharap bahwa pemerintah kota Gilbert akan menyadari bahwa peraturan ini hanyalah sebuah hukum yang buruk dalam buku-buku hukum, dan mereka akan mencabutnya atau menulis ulang atau melakukan sesuatu untuk melindungi hak-hak rakyat di rumah mereka sendiri untuk mempraktikkan iman mereka sendiri," Napier menambahkan.

Peraturan ini telah ada sejak tahun 2005, tetapi para pemimpin kota mengakuinya perlu dilakukan penyesuaian. Masalah ini akan dibahas oleh dewan kota pada tanggal 23 Maret yang akan datang.

"Wakil Walikota Gilbert, Linda Abbott mengatakan bahwa dia percaya bahwa dewan kota akan membatalkan peraturan itu ," kata Napier.

Anggota gereja saat ini melakukan ibadah di sekolah setempat, tetapi karena keterbatasan biaya sewa ruang, ibadah hanya dilakukan satu kali seminggu.

Sumber : cbn.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami