Pasanganku Workaholic, Gimana Nih?

Marriage / 9 March 2010

Kalangan Sendiri

Pasanganku Workaholic, Gimana Nih?

Puji Astuti Official Writer
4347

Dengan tuntutan hidup seperti saat ini, banyak orang akhirnya bekerja keras agar bisa memiliki pendapatan yang cukup. Tidak jarang hal ini akhirnya menggiring seseorang untuk menjadi workaholic, dan mungkin salah satunya adalah pasangan Anda.

"Ketika seseorang selalu sibuk dengan pekerjaannya, mereka menjadi tidak lagi merawat hubungan yang mereka miliki," demikian ungkap Marlene Eskind Moses, seorang pengacara keluarga di Moses & Townsend yang berkedudukan di Nashville.

"Dan akhirnya, pasangan berhenti bertumbuh bersama," tambahnya.

Mereka yang gila kerja, menurut hasil penelitian dari Bryan Robinson dari University of North Carolina dua kali lebih beresiko melakukan perceraian.

Kecanduan kerja mirip dengan kecanduan arkohol. Ketika seorang pecandu arkohol mengalami tekanan atau stres, kembali minum, maka para pecandu kerja akan mengarahkan dirinya bekerja kembali.

Bagaimana cara menyikapi pasangan Anda yang workaholic dengan bijak? Inilah kiat-kiatnya:

Cari tahu tentang pekerjaan pasangan Anda.

Ketika Anda mengerti apa yang sedang pasangan Anda kerjakan, dan apa yang membuatnya merasa puas, maka Anda akan lebih bisa menerima mengapa ia banya menghabiskan waktunya untuk pekerjaannya. Pahamilah tekanan seperti apa yang ia alami dan apa yang membahagiakan mereka.

Membuat prioritas acara sosial

Mungkin ada banyak acara sosial yang Anda harus hadiri bersama pasangan, namun Anda harus buat prioritas mana yang perlu pasangan Anda harus hadir bersama Anda.

Jangan jadi pengganggu

Tidak seorangpun suka diganggu, bahkan dituduh yang aneh-aneh. Untuk itu Anda harus memiliki cara pandang positif dalam hal ini. Untuk menyatakan keinginan Anda, gunakan kata-kata yang manis dan lembut. Sebagai contoh, "Saya merasa sedih jika kamu pulang hingga larut malam, bisakah kamu pulang lebih cepat besok?"

Hindari menggunakan kata-kata yang menyerang seperti, "kamu tidak peduli keluarga, kamu egois" dan sejenisnya.

Kembali fokus pada diri Anda

Tidak peduli seberapa logis dan sabarnya Anda, jangan pernah berusaha mengubah pasangan Anda. Lihatlah kedalam diri Anda, apa yang bisa Anda lakukan tanpa melukai pasangan Anda. Milikilah hobi, dan sibukkan diri Anda. Hal ini penting bagi kelangsungan pernikahan Anda.

Langkah terakhir: Terapi

Jika semua strategi tidak membuat hubungan Anda dengan pasangan membaik, maka jangan sungkan untuk mencari bantuan professional, dalam hal ini bisa kepada konselor pernikahan.

Sumber : Forbes.com
Halaman :
1

Ikuti Kami