Setelah berhasil membekuk jaringan teroris di Aceh, hari ini, Selasa (8/3) pukul 11.30 WIB, Densus 88 kembali menggerebek sebuah ruko di Pamulang, Tangerang Selatan. Ruko Multiplus di Jalan Raya Siliwangi, yang digunakan untuk bisnis wartel, warnet, pengiriman barang, dan fotokopi tersebut sudah lama diincar oleh Densus 88. Tempat ini diduga sebagai safe house untuk pengiriman teroris ke Aceh. Para teroris memilih tempat ini supaya tidak terlihat mencurigakan.
Pada saat penggerebakan sempat terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan sejumlah pelaku terorisme yang ada di dalam ruko. Namun akhirnya, Densus 88 berhasil menembak mati salah seorang teroris dan menangkap dua orang lainnya. Korban tewas itu diduga adalah Dulmatin, yang memiliki alias Amar Usmanan, Joko Pitoyo, Joko Pitono, Abdul Matin, Pitono, Muktarmar, Djoko, dan Noval. Dulmatin termasuk jaringan Noordin M Top.
Dulmatin adalah buruan nomor wahid aparat keamanan di Indonesia dan Filipina. Bahkan pemerintah AS bersedia mengganjar siapa pun yang berhasil menangkap atau menemukan pria kelahiran Pemalang, Jateng, 6 Juni 1970, itu sebanyak US$ 10 juta atau setara Rp 93 miliar. Dulmatin dituduh membantu Jamaah Islamiyah dan bertanggung jawab atas ledakan bom Bali 2002 lalu yang menewaskan 202 orang.
Namun benarkah jenazah tersangka teroris yang tewas adalah Dulmati, hal ini harus dibuktikan dengan tes DNA. Saat ini jenazah telah dibawa ke RS Polri Sukanto, Jakarta Timur untuk otopsi dan sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai identitas tersangka tersebut.
Selain Ruko Multiplus, Densus 88 juga menggerebek sebuah rumah di Gang Asem, Jalan Dr Setiabudi, Pamulang, Banten, pada pukul 14.30 dan menewaskan dua orang pria tersangka teroris, yang tertembak saat berusaha melarikan diri dengan sepeda motor. Korban tewas belum diketahui identitasnya. Jadi telah tiga orang tewas dalam pengerebekan di Pamulang ini. Sepertinya polisi harus bekerja lebih keras dan membuat pemberantasan teroris menjadi prioritas utama supaya terorisme benar-benar hilang dari bumi Indonesia.
Sumber : detik.com/dan