Tersenyum adalah hal paling sederhana dan mudah namun bermanfaat banyak. Tahukah Anda, bahwa senyum itu adalah sebuah obat bagi perasaan rendah diri namun juga bisa meluluhkan hati orang lain. Begitu banyak keuntungan tersenyum, namun banyak orang begitu sulit melakukannya.
David J. Schwardz menceritakan pengalamannya dengan senyuman dalam bukunya yang berjudul "Berpikir dan Berjiwa Besar."
Saya sedang berhenti menunggu lampu lalu lintas berganti hijau ketika mobil saya ditabrak dari belakang. Pengemudi dibelakang saya agaknya terlambat menginjak rem dan akibatnya bemper belakang mobil saya miring. Saya melihat ke belakang lewat kaca spion dan melihatnya turun keluar. Saya keluar dan siap bertengkar. Saya akui bahwa saya siap menyerangnya secara verbal.
Namun, untunglah, sebelum saya mendapat kesempatan ini, ia berjalan menghampiri saya sambil tersenyum dan berkata dengan nada yang bersungguh-sungguh, "Saya sungguh tidak sengaja." Senyuman itu dipadu dengan komentar yang tulus, meluluhkan saya. Saya menggumam, "Tidak apa-apa. Ini memang sering terjadi." Dalam waktu yang singkat sekali perlawanan saya berubah menjadi persahabatan.
Anda bisa melihatnya, senyuman bisa mengubah sebuah situasi tidak menyenangkan. Senyuman yang tulus, dapat mengalahkan kemarahan. Senyuman bisa mengusir ketakutan Anda. Cobalah ketika Anda mengalami ketakutan dan kekuatiran, angkatlah tangan Anda ke atas dan tersenyumlah.
Mungkin Anda berkata, "Saya tidak ingin tersenyum dan tidak bisa tersenyum." Saya beritahukan sebuah rahasia, banyak orang sama seperti Anda, tidak ingin tersenyum. Tapi kiatnya adalah paksakan diri Anda, dan katakan, "Saya akan tersenyum." Lalu tersenyumlah.
Senyuman bukan hanya membuat hari Anda indah, namun juga mencerahkan kehidupan orang lain. Senyum adalah riasan wajah yang dibuat langsung oleh Tuhan.
Sumber : Berpikir dan berjiwa besar; David J. Schwardz; Binarupa Aksara