Perlukah Benny Hinn Terbuka Soal Perceraiannya?

Internasional / 25 February 2010

Kalangan Sendiri

Perlukah Benny Hinn Terbuka Soal Perceraiannya?

Lestari99 Official Writer
9711

Penginjil Benny Hinn memilih untuk diam sejak minggu lalu ketika berita perkawinannya yang telah dibangunnya lebih dari 30 tahun berakhir dalam perceraian.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Benny Hinn Ministries mengatakan bahwa Benny Hinn ‘sangat terkejut dan sedih' dengan keputusan istrinya Suzanne yang mengajukan perceraian dan dirinya ‘dengan setia telah berusaha memulihkan hubungan mereka'.

Namun, J. Lee Grady dari Charisma Magazine merasa bahwa Benny Hinn sebaiknya perlu lebih terbuka dalam masa-masa ini.

"Benny Hinn memiliki pelayanan umum yang menyangkut semua kalangan dan telah bergantung pada dana publik bagi kelangsungan pelayanannya. Saya pikir ia berutang penjelasan pada Tubuh Kristus," ujar Grady. "Tidak hanya Tubuh kristus di Amerika Serikat, tapi juga jemaat pantekosta karismatik di seluruh dunia yang telah mengalami banyak hal besar beberapa tahun terakhir ini."

Grady juga menambahkan bahwa sebenarnya orang-orang telah lelah dengan sikap pemimpin yang bermasalah dengan pernikahan mereka namun tetap menunjukkan pernikahan bahagia di hadapan orang banyak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Menurut Grady hal seperti ini tak dapat ditoleransi lagi.

CBN News melakukan interview dengan pasangan suami istri Norm dan Linda Mintle mengenai hal ini. Linda Mintle adalah seorang terapis masalah pernikahan dan keluarga, sementara Norm Mintle memiliki gelar doktor dalam kepemimpinan organisasi.

"Hal yang berat memang untuk membicarakan hal ini. Bahkan saya dan Linda berbeda pendapat mengenai hal ini. Menurut Linda, Benny Hinn seharusnya lebih terbuka tapi menurut saya tidak seharusnya demikian," ujar Norm.

"Hal yang perlu dilakukan Benny justru mengatakan hal-hal yang tidak akan merusak pelayanannya walaupun kasus ini sudah cukup merusak pelayanannya. Benny Hinn harus mengatakan sesuatu yang tidak menyudutkan istrinya ataupun menyakiti keluarganya. Ada hal-hal yang memang perlu untuk dikatakan oleh seorang pemimpin namun hal ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan apa yang menjadi hal pribadi biarlah tetap menjadi hal yang pribadi."

Linda sendiri tidak terlalu setuju dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Benny Hinn Ministries bahwa sang penginjil tersebut terkejut akan keputusan istrinya untuk bercerai.

Menurut Linda, berdasarkan pengalamannya sebagai seorang terapis pernikahan, sebuah hubungan yang berakhir dengan perceraian tidak pernah mengejutkan pihak yang terlibat di dalamnya. Kalau sampai ada yang terkejut, berarti ada pihak yang benar-benar tidak tersentuh oleh pasangannya atau bahkan menyangkal apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kehidupan pernikahannya dalam jangka waktu yang lama. Karena jarak emosional yang terjadi antara sepasang suami istri merupakan proses panjang sampai akhirnya perceraian pun terjadi. Hal yang wajar bila orang luar terkejut menanggapi perceraian tersebut, tapi tidak bagi pihak yang terlibat di dalam pernikahan itu.

Lalu apakah perceraian merupakan pilihan bagi mereka yang terlibat dalam pelayanan? Linda mengakui bahwa hal itu merupakan hal yang sangat sulit untuk dijawab. Apalagi ini menyangkut orang yang memiliki pelayanan besar dan membangkitkan iman orang lain bahwa tidak ada yang mustahil di dalam Tuhan dan mukjizat itu nyata.

Namun Linda percaya jika dua orang memiliki kemauan, itu kuncinya, memiliki kemauan untuk rekonsiliasi, maka keduanya boleh percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan rekonsiliasi bisa terjadi. Itulah hati Allah yang sebenarnya, rekonsiliasi boleh senantiasa terjadi.

Norm menambahkan bahwa ia memperhatikan para hamba Tuhan yang terlibat dalam pelayanan media. Karena kehidupan mereka dilihat oleh orang banyak, maka kekuatan mereka menutup rapat segala kelemahan yang sebenarnya mereka miliki. Akibatnya, ketika terjadi kesalahan, kesalahan itu tertutupi dengan begitu rupa sehingga tanpa disadari kesalahan itu berubah menjadi dosa yang besar. Pola seperti ini banyak terjadi di dunia pelayanan, di kalangan pemimpin maupun artis rohani Kristen lainnya. Namun sebenarnya hal ini tidak hanya terjadi di kalangan orang Kristen, tapi juga di seantero dunia dalam area yang berbeda-beda.

Bagaimanapun juga, kejadian ini membuka mata banyak orang, bahwa siapapun mereka, mereka tetaplah manusia biasa yang tidak berbeda jauh dengan kita. Kita perlu berdoa bagi Benny Hinn maupun Suzanne dan juga bagi seluruh pemimpin agar karakter Kristus itu boleh nyata dalam setiap perkataan dan tindakan mereka. Karena para pemimpin merupakan target utama dari musuh untuk menjatuhkan iman banyak orang. Dan jangan pernah menyerah untuk melakukan rekonsiliasi karena dengan rekonsiliasi, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Sumber : cbn.com / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami