Adolf Hittler Meninggal Di Indonesia?

Nasional / 23 February 2010

Kalangan Sendiri

Adolf Hittler Meninggal Di Indonesia?

Lestari99 Official Writer
4439

Spekulasi kematian Adolf Hitler, diktator Jerman yang bertanggung jawab atas pembantaian umat Yahudi masih menjadi misteri. Sejumlah teori beredar soal dimana kematian Hittler. Ada yang mengatakan Hittler meninggal di Argentina, Brazil, Amerika Selatan, bahkan Indonesia. Cerita Hittler meninggal di Indonesia berawal dari sebuah artikel di Harian Pikiran Rakyat tahun 1983. Penulisnya, dr Sosrohusodo, dokter lulusan UI yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope' di Sumbawa Besar.

Sosro meyakini dokter tua asal Jerman yang ditemuinya adalah Hittler di masa tuanya. Dokter tua tersebut bernama Poch dan menjadi pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Klaim ini berdasarkan fakta-fakta yang mendukung gambaran Hittler di masa tuanya dari buku biografi Hittler yang ditulis oleh Heinz Linge. Dokter Poch juga memiliki ciri kondisi fisik yang sama, seperti misalnya dokter tersebut tidak bisa berjalan normal, ia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. Tangan kirinya juga selalu bergetar, memiliki kumis vertikal mirip Charlie Chaplin dan kepalanya gundul. Dokter Jerman tersebut memiliki latar belakang yang sangat misterius. Dokter Poch tidak memiliki lisensi untuk jadi dokter, bahkan tak punya keahlian tentang kesehatan.

Sebagaimana dimuat dalam laman Militariana, Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduganya sebagai Hittler. Poch selalu memuji-muji Hittler. Saat ditanyakan soal kematian Hittler, dokter Poch mengaku tidak mengetahuinya karena kondisi di Berlin dalam keadaan kacau dan semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing.

Hal lain yang diingat Sosro yaitu ketika ia memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Ketika ia menanyakan kapan gejala tersebut mulai terjadi, Poch bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "Ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukul meja berkali-kali." Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hittler. Istri Poch yang diduga Eva Braun beberapa kali memanggil suaminya ‘Dolf' yang diduga kependekan dari Adolf Hittler.

Poch bahkan diketahui menikah kembali dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S dan diketahui tinggal di Babakan Ciamis ketika istri pertamanya pulang ke tanah airnya. Semua dokumen milik Poch diserahkannya kepada Sosro sepeninggal Poch di Surabaya. Dokumen tersebut meliputi foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch. Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman. Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni  B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar.

Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Di atas makam tersebut tertulis identitas "dokter GA Poch". Hanya inilah satu-satunya identitas yang menunjukkan bahwa makam itu memang makam orang yang pernah memimpin rumah sakit di Sumbawa Besar. Tidak ada identitas lain yang tertulis di batu berukuran 20x10 cm tersebut. Kolom lahir dan wafat dibiarkan kosong, sehingga tidak ada identitas kapan Poch dilahirkan dan wafat. Selain nama, identitas lain  yang tertulis di batu itu hanya nomor urut makam, yakni 'CC 258'.

Menurut Yono, tukang batu yang kini menjaga kompleks pemakaman itu mengungkapkan, berdasarkan informasi dari juru kunci (kuncen) makam tersebut yang telah meninggal lima tahun silam, hanya terhitung dua kali makam itu pernah dikunjungi. Pertama sekitar tahun 1972, kemudian sekitar tahun 1980. Setelah itu tidak pernah ada lagi yang datang. Pengunjung terakhir adalah delapan orang asing, tiga perempuan dan lima laki-laki yang mengaku datang dari Jakarta. Namun mereka tidak menyebutkan apakah masih memiliki hubungan keluarga atau tidak dengan dokter Poch.

Hingga saat ini apakah Hittler tewas di bunker, di Argentina, Brazil atau Indonesia tetap menjadi misteri. Terkait informasi yang menyatakan Poch adalah Hitler, harus ada kajian yang lebih ilmiah. Bagaimanapun, Hitler adalah sosok besar dalam sejarah yang layak diungkap kehidupannya.

Sumber : vivanews
Halaman :
1

Ikuti Kami