Waktu kita masih kekurangan, semua uang yang kita dapatkan habis seketika untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Dulu manusia hanya membutuhkan sandang, pangan dan papan. Zaman sudah berubah, dan kebutuhan kita semakin kompleks dan beraneka ragam. Kemajuan teknologi dan gaya hidup telah melahirkan segudang jenis kebutuhan baru. Handphone jenis terbaru, mobil baru, rumah baru, perabotan mutakhir, komputer supercepat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Lalu saat itulah kita mulai menabung untuk mendapatkannya. Kita mulai menyisihkan sebagian dari pendapatan kita. Ada yang bisa menyisihkan sedikit, ada yang bisa menyisihkan banyak, semua tergantung di tingkat manakah orang tersebut hidup. Lalu di tingkat selanjutnya saat semua kebutuhan tersebut terpenuhi, kita akan memiliki kebutuhan baru. Yaitu kebutuhan akan rasa aman, kita kuatir apabila semua harta yang kita miliki akan hilang dengan sekejap mata. Lalu muncullah kata INVESTASI.
Investasi adalah sebuah usaha untuk memperbanyak jumlah uang atau harta yang kita miliki dengan menghabiskannya pada suatu barang atau jasa atau apapun yang diperkirakan nilainya akan meningkat di masa mendatang, baik jangka pendek, jangka menengah bahkan jangka panjang. Beberapa orang menginvestasikan uang mereka dalam bentuk saham, beberapa menginvestasikan uangnya dalam bentuk properti, beberapa orang menginvestasikan uang mereka dalam bentuk mata uang asing, beberapa juga menginvestasikan uang mereka pada barang koleksi seperti perhiasan dan barang seni.
Itukah rasa aman yang sebenarnya? Harga saham bisa ambruk seketika meski umur perusahaan sudah berabad-abad, mata uang sangat fluktuatif dan sulit diprediksi. Properti yang bersertifikat pun tidak jarang menjadi sumber sengketa. Perhiasan, logam mulia, dan barang seni menjadi obyek sasaran pencurian dan kejahatan. Bagaimanakah rasanya, saat kita menanam untuk menuai rasa aman, justru hasilnya tidak seperti yang kita harapkan? Rasa aman yang didambakan justru menuai kekecewaan, karena hasil yang kita inginkan tidak tercapai. Semua jerih payah kita hilang seperti ditiup angin. Tabungan bertahun-tahun lenyap begitu saja.
Akhirnya kita dapat menarik kesimpulan, tidak ada yang pasti di dalam dunia ini. Semua bergerak cepat meninggalkan kita. Lalu, apakah artinya investasi adalah usaha sia-sia menjaring angin? TIDAK! Investasi adalah wajib hukumnya. Hanya saja kita harus membuang jauh-jauh definisi semu investasi tersebut. Untuk sebagian besar orang investasi hanya memiliki definisi yang terbatas tentang bagaimana kita menanam uang kita. Tapi sebenarnya, definisi investasi lebih dari itu. Investasi lebih dari sekedar uang, investasi adalah segala hal yang kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih. Ada investasi waktu, investasi skill dan investasi hubungan.
Investasi Waktu
Kita dapat berinvestasi dalam bentuk waktu kita. Dengan menyisihkan waktu dan melakukan hal yang berguna, artinya kita sudah menginvestasikan waktu kita. Contohnya: dengan menyisihkan waktu istirahat lebih, Anda akan mendapat hasil maksimal dalam pekerjaan Anda. Produktifitas Anda lebih terjaga, kesehatan Anda pun prima. Anda dapat mengenal diri Anda dengan lebih mendalam saat Anda menginvestasikan waktu Anda untuk merenung dan menjelajahi diri Anda sendiri. Dengan pengenalan diri yang baik, hidup Anda akan lebih bermakna.
Ada banyak orang di luar sana yang selalu kekurangan waktu. Mereka terus berpacu, hingga ada suatu saat dimana mereka menjadi lelah dan kehilangan jati diri mereka. Menginvestasikan waktu Anda berarti memperlambat kecepatan Anda dan menikmati hidup Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan menghadap Sang Pencipta, maka investasikan waktu Anda untuk mengenal Dia. Dengan mengenal Dia, Anda akan mengenal siapa Anda secara utuh.
Ulangan 28:9TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.Bagaimana kita bisa mengenal jalan-Nya bila kita tidak pernah menginvestasikan waktu kita untuk mengenal Dia? Berkomunikasi dengan Tuhan membutuhkan waktu, kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Berhentilah terus-menerus kuatir dan berinvestasi pada mamon, berbaliklah pada Tuhan. Karena hanya di dalam Tuhan kita akan menemukan jalan keluar, jangan beri waktu sisa kita buat Tuhan. Berilah waktu terbaik di dalam hidup kita.
Investasi Skill
Anda dapat menghabiskan uang Anda untuk berbelanja, memenuhi setiap sudut rumah Anda dengan banyak barang yang sebenarnya tidak terlalu Anda butuhkan. Inikah investasi? "Saat Anda membeli barang-barang yang tidak Anda butuhkan, Anda justru akan mulai menjual barang-barang yang Anda butuhkan" demikian tutur Warren Buffet salah satu multi-milyuner dunia. Barang-barang yang Anda kumpulkan tidak abadi dan suatu saat akan lenyap.
Pengkhotbah 5:12-14Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya. Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.Investasi skill, adalah ketika Anda membelanjakan uang Anda untuk mendapatkan kemampuan baru. Anda bisa mendapatkan kemampuan baru dengan mengambil kursus dan pelatihan. Kemampuan dan kompetensi Anda akan bertumbuh dan berkembang. Akan membuat hidup Anda lebih berwarna. Bahkan dengan kemampuan yang baru, Anda bisa mendapatkan pos pendapatan tambahan. Tidak jarang kita dengar cerita tentang seseorang yang bangkit dari kebangkrutan akibat memiliki skill yang memadai untuk bertahan hidup. Karena warisan berupa pengetahuan dan hikmat saja yang bertahan lama. Dengan pengetahuan, nilai dan kemampuan, generasi kita dipastikan dapat bertahan hidup.
1 Korintus 1:5Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan.Kemampuan tidak akan musnah, kecuali dilupakan oleh sang empunya kemampuan. Kita harus berhati-hati dalam investasi skill, hal terpenting adalah menjaga hati kita. Supaya kita tidak menjadi sombong. Ingatlah ada tertulis bahwa kesombongan adalah awal dari kehancuran.
1 Korintus 1:31Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."Investasi Hubungan
Banyak orang tidak sadar, bahwa hubungan juga merupakan sebuah investasi. Terlalu sering kita dengar kalimat seperti ini, "Kalau saya harus berhubungan dengan orang itu, apa untungnya?" Kita membuat batasan berdasar prejudice dalam berhubungan dengan sesama. Kita selalu menghitung untung rugi dari sebuah hubungan. Padahal di luar sana banyak orang-orang tepat yang berhak akan perbuatan baik Anda. Anda bisa meluangkan waktu Anda untuk memahami mereka. Saat Anda menunjukkan kepedulian Anda dengan tulus dan tanpa pamrih, sebenarnya Anda sudah menabur dan menginvestasikan kebaikan dalam hidup mereka. Investasi dalam hubungan, dapat merubah seseorang. Kata-kata Anda yang menguatkan orang itu, dapat membuatnya lebih percaya diri.
1 Korintus10:33Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.Investasi membutuhkan hikmat, pengetahuan dan pengertian. Karena tanpa hikmat Anda akan menghabiskan waktu untuk hal sia-sia, mempelajari skill yang tidak berguna, dan mempercayai orang yang salah. Tanpa pengetahuan, Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan untuk mengisi investasi waktu Anda. Anda akan mempelajari skill yang sama sekali tidak bisa Anda kuasai dan Anda tidak tahu kemana arah hubungan Anda. Anda juga akan sering mudah sekali kepahitan. Tanpa pengertian, Anda akan kesulitan memahami maksud Tuhan dalam mengisi waktu Anda. Anda tidak tahu kapan Anda harus memakai skill yang tepat dan Anda akan selalu terlibat konflik dengan sesama.
Lalu apa untungnya ditilik dari segi finansial? Maka dari itulah Anda akan memahami, bahwa sebenarnya uang bukan hal utama. Investasi adalah menghasilkan lebih dalam segala hal. Dengan investasi waktu, Anda mengenal semua sisi positif diri Anda, semua kekuatan Anda, Anda mengenal Tuhan lebih lagi, Anda mengerti maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup Anda. Dengan investasi skill, Anda mengembangkan talenta Anda. Dengan skill-skill baru tersebut, hidup Anda lebih maksimal dan penuh warna. Dengan investasi hubungan, Anda menjadi lebih dekat dengan keluarga Anda,dengan lingkungan Anda, dan dengan pasangan Anda. Dan hasil utama investasi Anda adalah damai sejahtera dan sukacita. Anda harus sadar bahwa uang hanyalah efek samping dari semua investasi di atas. Dengan penyertaan Tuhan, dengan skill yang memadai serta dengan orang-orang yang tepat Anda akan lebih diberkati. Karena berkat hanya turun di atas kepala orang-orang yang bersyukur dan sukacita. Saat nama Tuhan dipermuliakan atas hidup Anda, saat itulah campur tangan Tuhan semakin nyata dalam hidup Anda. Tuhan kita sekali-kali TIDAK pernah berhutang! God bless you.
Sumber : Cahyadi Tanujaya