Konstruksi Bangunan Di Padang Mengkhawatirkan

Nasional / 21 February 2010

Kalangan Sendiri

Konstruksi Bangunan Di Padang Mengkhawatirkan

Daniel Official Writer
3158

Menurut Ahli konstruksi bangunan dari New Zealand Aid & Development Agency (NZAID) David Hopkin, konstruksi bangunan di Sumatera Barat sangat mengkhawatirkan karena kebanyakan tidak memenuhi standar. Hal ini diungkapkan setelah melakukan penelitian selama dua bulan sejak Padang dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,9 Skala Richter pada September 2009 lalu.

David Hopkin menilai di Padang sebetulnya banyak bangunan yang bagus dengan struktur bangunan yang khas dan elegan yang merupakan sebuah kebanggaan dalam arsitektural, namun dia menegaskan sangat penting meningkatkan kualitas struktural bangunan. Menurut David, ini menjadi tantangan untuk membangun kembali Sumbar pasca gempa dengan menerapkan konstruksi yang lebih baik.

Dari sejumah gedung pemerintah yang diteliti David, ia berkesimpulan, titik lemah dari kesatuan integritas bangunan terletak pada sambungan. Persoalan utama terletak pada sambungan beton yang tidak sesuai standar. Hal ini timbul karena pengadaan tulang besi sering dikurangi dan ini menyebabkan masalah yang besar. Dalam penelitiannya David menelusuri kantor gubernur, gedung BPKP, Masjid Raya Ganting, Gedung Arsip, Rumah Dinas Ketua DPR, Balai Diklat Sosial, Kantor DPRD, dan Balai Kota Padang.

Dalam rekomendasinya,  NZAID mengisyaratkan agar pembangunan gedung di kawasan rawan gempa perlu meningkatkan desain konseptual, meningkatkan kualitas secara radikal rincian dari kolom beton, mengamankan bagian bangunan terutama dinding bata. Ia juga menyoroti cara berhemat keliru saat membangun gedung pemerintahan. "Kreativitasnya berhemat harusnya jangan di struktur utama, tapi di desain," ujar David.

Sumber : vivanews.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami