LoveSac, Dari Iseng Menjadi Sebuah Kesuksesan

Entrepreneurship / 21 February 2010

Kalangan Sendiri

LoveSac, Dari Iseng Menjadi Sebuah Kesuksesan

Puji Astuti Official Writer
4051

Ketika berumur 18 tahun, Shawn Nelson sedang menonton TV dan dia melihat sebuah "karung kacang yang besar" yang terlihat nyaman ketika duduki. Dia membeli 14 yard vinyl, dan memotongnya sepeti penangkap bola baseball, dan menghabiskan tiga minggu untuk mencari sesuatu yang lembut untuk mengisi kantung itu. Hasilnya adalah lahirnya "Lovesac" berdiameter 7 kaki, dan ketika orang melihat dan mencobanya - mereka menyukainya.

Ketika para tetangga melihatnya, mereka mulai memesan. Ketika Nelson memulai perusahaannya, semua itu seperti bahan guyonan saja. Dengan bantuan gratis dari teman-temannya, dia membuat LoveSacs di ruang bawah tanah orangtuanya dan membawanya ke pameran, acara-acara bahkan mengantarkannya sendiri. Semuanya berjalan dengan sangat baik, hingga sebuah telephone mengubah hidupnya: sebuah pesanan senilai seperempat juta dolar dari Too Inc.

"Saya menjawab telephone itu dan berkata,'Dua belas ribu LoveSacs? Tentu, tidak masalah. Itulah yang kami lakukan; kami adalah yang terbaik di dunia di bidang ini," kenang Nelson.

Jalan berbatu: Gentar. Nelsom mengumpulkan $ 50.000 melalui utang kartu kredit dan membangun sebuah pabrik. Dia bekerja 19 jam sehari dan tidur di pabrik.

"Saya hampir bankrut secara emosional,fisk dan mental," kata Nelson. "Tanganku terluka dan berdarah. Kami selesaikan pesanan (untuk Too Inc) tetapi memakan habis semua keuntungannya."

Tepat ketika menghadapi jalan gelap, sebuah ide sederhana muncul. Buka sebuah toko. Bukan hanya toko, namun toko yang dirancang agar terlihat seperti sebuah franchise yang berkelas. Bahkan sebelum hal ini menjadi franchise. Itu berhasil. Kini ada sekitar 55 toko LoveSac yang mereka waralabakan dan penjualannya mencapai 30 juta dolar pertahun.

Terus maju: "Kita sedang menuju kearah (pasar yang) memperluas kehidupannya," jelas Nelson yang membagikan bagaimana ia mencapai keberhasilan usaha dengan kerendahan hati. "Kini kamu punya catalog yang tebalnya tiga inchi, dan menjual segala sesuatu yang  over-the-top, bling-bling, LoveSac-get-out-of-our-freaking-way."

Tidak seorangpun mengharapkan keberhasilan dari LoveSac, bahkan Nelson sendiri. Dia mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk mencari jalan keluar bagi setiap masalah yang penting baginya - demikian juga setiap wirausahawan - sukses. "Putuskan bahwa selalu ada jalan keluar," tambahnya. "Dan Anda akan sampai disana (sukses - red)."

Sumber : Entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami