Penting bagi Anda untuk membuat atasan Anda puas dengan kinerja Anda. Dalam kondisi terburuk, supervisor Anda adalah salah satu dari beberapa orang yang mungkin dapat melindungi Anda dari pemecatan. Supervisor juga dapat membantu Anda mengejar promosi di perjalanan karir Anda.
Namun demikian, seperti hubungan lainnya, antara Anda dan atasan bisa saja terjadi hubungan yang ‘garing'. Mungkin saja Anda sudah merasa puas sejalan dengan waktu atau Anda memang tidak pernah memulai komunikasi dengan cara yang tepat. Berita baiknya adalah tidak ada kata terlambat untuk memiliki kehidupan baru dalam cara kerja Anda bersama dengan supervisor Anda. Berikut adalah tips dari pakar karir, Alexandra Levit, penulis "New Job, New You: A Guide to Reinventing Yourself ia a Bright New Career".
Jika Anda memperhatikan kelima petunjuk ini, Anda tidak hanya berkontribusi untuk keamanan pekerjaan Anda, tapi Anda juga akan memenangkan kekaguman dan apresiasi dari atasan Anda - dan juga sedikit kesetiaan.
1. Jadilah rendah hati. Dengan kata lain, milikilah pola pikir bahwa semuanya bukan tentang Anda. Levit berkata, "Jangan mendekati bos Anda dengan rasa hak, seolah-olah ia secara pribadi bertanggung jawab bagi kelangsungan karir Anda. Sebaliknya, berfokuslah pada pembelajaran apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat hidup bos Anda lebih mudah, berkontribusilah pada tujuan perusahaan Anda, dan buatlah bos Anda tampak baik di hadapan atasannya.
2. Bersikap jujur. Setiap orang membuat kesalahan - tak terkecuali Anda. Akui jika Anda telah melakukan sebuah kesalahan dan tanyakan atasan Anda bagaimana Anda dapat memperbaiki situasi tersebut. Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam labirin kebohongan ataupun berbagai macam alasan yang justru akan berakibat pada hilangnya kredibilitas.
3. Hormati waktu bos Anda. Jika Anda pikir jadwal Anda sudah cukup padat, pertimbangkan jadwal bos Anda. Gunakan waktu Anda bersama-sama secara bijak dan efisien. Tampakkan diri Anda di hadapan bos dengan membawa daftar topik yang perlu Anda bicarakan, dan jangan terlalu lama membahas suatu topik. Atasan Anda akan lebih reseptif bertemu dengan Anda jika ia tahu Anda akan masuk dan keluar dari ruangannya dengan cepat.
4. Jadilah mandiri. Milikilah pola pikir bahwa atasan Anda bukanlah seseorang yang akan memegang tangan Anda untuk melalui setiap krisis atau menolong Anda mengambil keputusan yang sulit.
"Dekati bos Anda hanya dengan sebuah masalah atau komplain jika Anda dapat mengeksplorasi setiap opsi untuk menyelesaikannya sendiri. Jika Anda melakukannya, bersiaplah untuk memiliki solusi dan Anda dapat menerapkannya dengan bantuan atasan Anda," ujar Levit yang juga seorang kontributor bagi The Wall Street Journal.
"Pilih pertempuran Anda dengan bijaksana, dan memikirkan masak-masak jika menyampaikan sebuah isu yang akan mendapat perhatian bos Anda sangatlah diperlukan atau jika perlu Anda bisa membiarkannya berlalu," tambah Levit.
5. Menjadi karyawan "can-do". Definisikan kembali konsep "siap bos" di kantor Anda. Ketika atasan meminta Anda melakukan sesuatu, akomodasikan hal itu jika memang memungkinkan. Kalimat seperti "Saya tidak punya waktu" sebaiknya tidak pernah keluar dari mulut Anda. Jika Anda tahu ada sesuatu yang perlu untuk dilakukan, maka lakukanlah tanpa perlu didorong terlebih dahulu, dan jika atasan Anda meminta bantuan dalam pengaturan kelompok, jadilah yang pertama untuk menjadi sukarelawan.
Jika Anda selalu bisa diandalkan, bos Anda akan dengan cepat melihat Anda sebagai aset yang besar bagi tim dan sebagai seseorang yang bisa diandalkan.
Sumber : saidaonline