Tidak sedikit orang yang mengaku menyesal dengan pernikahannya. Bahkan ada seorang teman pernah berkata, jika seseorang bisa mengulang kehidupannya sebelum menikah, dia tidak akan pernah menikah. Apa sebenarnya yang membuat banyak orang menyesali keputusannya untuk memasuki pernikahan?
Inilah hasil surve dari Steve and Cindy Chapman tentang apa yang disesali pasangan suami-istri dalam pernikahannya:
ISTRI:
Suami:
Salah satu penyebab banyak hal yang disesali dalam pernikahan adalah pasangan suami istri tidak pernah jujur menceritakan rasa sakit dan terluka mereka. Mereka hanya bisa berseru jauh didalam hatinya, "Aku mencintaimu dan ingin menunjukkan kepadamu apa yang aku rasakan. Namun ada bagian dari diriku yang tidak bisa menjangkaumu karena aku berpegang pada penyesalan yang tanpa ampun ini." Akhirnya yang terjadi adalah kelumpuhan emosional dan keintiman yang rusak.
Bagaimana menangani hal ini? Steve dan Anie menawarkan tiga obat yang manjur.
1 . Mengakui
Biasanya rasa bersalah yang disebabkan oleh hubungan intim sebelum pernikahan atau ketidak setiaan pada pasangan akan menghantui kehidupan seseorang seumur hidupnya. Satu-satunya obat untuk hal ini adalah mengakui pada pasangan bahwa diri mereka terluka atas tindakan tersebut, atau memohon ampun atas tindakan tersebut yang telah melukai Anda maupun pasangan.
Mengapa harus dengan pengakuan? Karena satu-satunya penghancur bagi borgol "rasa bersalah" ini hanyalah dengan menelanjangi dosa.
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." ~ 1 Yohanes 1 : 9
2. Ubah yang bisa diubah
Luangkan waktu untuk mendengarkan penyesalan dari pasangan Anda dan buatlah catatan khusus, hal-hal apa yang bisa diubah untuk memperbaiki keadaan.
Anda bisa menjadikan momen ini menjadi titik balik bagi keluarga Anda. Hanya karena Anda menangani keuangan dengan buruk, bukan berarti selama harus seperti itu. Anda bisa mengubahnya. Anda bisa mengubah sikap Anda pada istri dan anak-anak. Anda bisa meluangkan waktu khusus bagi pasangan Anda. Banyak hal yang bisa diubah untuk mengobati kekecewaan pasangan Anda maupun Anda sendiri.
3. Terimalah hal-hal yang tidak bisa diubah
Beberapa hal mungkin tidak bisa diubah. Contohnya adalah masa lalu. Menerima apa yang sudah terjadi dimasa lalu, membutuhkan kekuatan khusus. Anda dan pasangan bisa datang kepada Tuhan dan memohon anugrah dari-Nya serta saling menopang saat salah satu menjadi lemah. Dengan Allah menjadi bagian dalam keluarga Anda, Dia bisa membalut hati Anda atas hal-hal yang terjadi dan Anda serta pasangan sesali. Penyesalan dan kekecewaan terhadap pasangan bukan akhir dari pernikahan. Hal itu adalah sebuah proses untuk menjalin kasih yang lebih dalam.
Sumber : Marriagemissions.com