Studi banding ke luar negeri oleh para anggota DPR yang disebut-sebut sebagai peningkatan kualitas dinilai tidak jelas. Karena tidak ada laporan yang dilakukan Dewan tiap kali usai melakukan kunjungan ke mancanegara. Dan selama ini tidak ada korelasinya antara kebijakan yang dihasilkan dengan studi banding yang dilakukan, ditambah lagi tidak ada laporan mengenai hal itu. Sehingga hal ini dianggap sama saja dengan jalan-jalan ke luar negeri.
Apalagi dana yang dialokasikan untuk hal ini sangat besar. Untuk tahun 2010 saja, anggota Dewan akan melakukan 58 kunjungan ke 20 negara dengan total nilai anggaran Rp 122 miliar. Dan itu berarti 65 persen lebih besar bila dibandingkan anggaran Dewan untuk bencana alam sebesar Rp 8 miliar. Selain itu anggaran ini naik 30 persen bila dibanding dengan alokasi anggaran kunjungan ke luar negeri pada 2009 lalu.
Menurut koordinasi Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, untuk perbaikan kapasitas anggota Dewan, sebaiknya dibentuk sistem pendukung. Misalnya saja dengan membuat dewan pakar yang akan memberi pengayaan kepada anggota Dewan secara berkala. Dengan demikian, Dewan tidak hanya sekedar menjadi alat legitimasi pemerintah dan dibohongi terkait pengadaan anggaran untuk pesawat kepresidenan, pagar istana dan mobil dinas pejabat negara.
Sedangkan Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), menghimbau Dewan untuk menghentikan kunjungan ke luar negeri karena dianggap sangat boros dan lebih baik direlokasikan kepada program-program yang merakyat seperti membantu masyarakat yang hanya makan nasi aking, jagung dan singkong di berbagai daerah. Ada baiknya jika masyarakat ikut memberikan sanksi moral bagi para anggota Dewan yang tetap bersikeras berangkat plesiran ke luar negeri.
Dua puluh negara yang akan dikunjungi anggota DPR adalah Afrika Selatan, Meksiko, Korea utara, Cina (2 kali), Suriah (7 kali), Qatar, Australia, Vietnam (3 kali), Filipina, Iran, Turki, Kuwait, Belgia, Singapura, Korea Selatan, Uganda/Mali, Bangkok (2 kali), dan Venezuela, Amerika Serikat (8 kali). Khusus di bulan Februari saja, anggota Dewan diketahui akan berkunjung minimal sebanyak dua kali ke negara Cina dan Uganda/Mali.
Sumber : Berbagai Sumber