Si Bu Ya, Binatang Terpopuler Minggu Ini

Nasional / 4 February 2010

Kalangan Sendiri

Si Bu Ya, Binatang Terpopuler Minggu Ini

Daniel Official Writer
3351

Si Bu Ya, demikian nama kerbau yang dibawa oleh pengunjuk rasa dalam aksi memperingati 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono pada 28 Januari lalu, sepertinya pantas untuk dinobatkan menjadi binatang terpopuler minggu ini. Kerbau yang berbadan gempal itu muncul di Bundaran Hotel Indonesia dalam keadaan dicocok hidungnya dan di badannya, tertulis "Si Bu Ya" dengan S, B dan Y yang besar. Di pantatnya, ada pula foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.

Kehadiran kerbau ini langsung memunculkan berbagai tanggapan, termasuk dari Presiden SBY, yang disampaikan pada saat membuka rapat kerja dengan gubernur dan staf presiden di Istana Cipanas, Selasa (2/2). Meskipun demikian SBY tidak mempersoalkan aksi tersebut namun beliau mengingatkan perlunya dijaga pranata sosial, hukum dan perilaku dalam aksi demo.

"Contohnya, banyak orang yang beri masukan, Pak SBY apa cocok dengan speaker keras sekali dikatakan 'SBY maling', 'Boediono maling', 'menteri maling'," kata dia. "Ada yang membawa kerbau. SBY badannya seperti kerbau, malas dan besar seperti kerbau." ungkap SBY.

Karena pernyataan Presiden tersebut, giliran lawan-lawan politik SBY pun buru-buru menyebutnya sebagai curhat alias berkeluh-kesah. Misalnya, politisi Gerindra, Desmond J Mahesa, menyebut tak seharusnya Presiden yang menyampaikan langsung soal kerbau itu. Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso juga menyatakan, seharusnya bukan presiden yang mengkritik "kerbau" itu. Sedangkan menurut Ketua Dewan Pembinanya, Ketua Demokrat Anas Urbaningrum menyebut bahwa pernyataan SBY tersebut adalah kritikan, bukan curhat.

Lalu bagaimana tanggapan, Koordinator Pemuda Cinta Tanah Air (Pecat), yang membawa kerbau itu, Yosef Rizal? Yosef sendiri membantah bahwa kerbau itu ditujukan langsung kepada Presiden secara pribadi. Menurutnya, simbol kerbau itu ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintahan SBY. Bagi Yosef, jika Presiden memaknai pesan dari simbol seekor kerbau itu adalah pemimpin gemuk yang malas dan bodoh, itu adalah hak Presiden. "Kerbau itu adalah simbol yang punya seribu makna, terserah orang memaknainya. Kalau SBY memaknai sebagai simbol pemimpin yang gemuk, malas, lamban meski sudah dipecut, itu terserah dia," ujarnya.

Meskipun kita bebas berekspresi namun sebaiknya kita berhati-hati ketika akan mengkritik seorang pemimpin karena pemimpin dipilih Tuhan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Jangan sampai kita seperti Mariam, kakak Musa, yang mengkritik Musa namun Tuhan menganggapnya sebagai dosa sehingga kutuk menimpa hidupnya. Dan lagi dalam Roma  13:1-4, Rasul Paulus juga mengingatkan kita agar kita menghormati pemerintah negara kita.

Sumber : vivanews.com/dan
Halaman :
1

Ikuti Kami