Oleh sebab itu, Indonesia perlu mendorong agar ketahanan pangan dapat ditempuh melalui kemampuan tidak bergantung pada pihak-pihak internasional, termasuk dalam hal gejolak harga komoditas pertanian. "Sekarang bukan lagi masalah ekspor-impor," ujar Bayu. Menurutnya, ketergantungan pada pihak luar tersebut dimaksudkan agar harga-harga komoditas pertanian sudah seharusnya tidak terpengaruh dengan hal-hal yang terjadi di luar negeri.
Contohnya, seperti bencana alam banjir yang terjadi di India hingga menyebabkan produksi gula negara tersebut menurun dan akhirnya menyebabkan harga gula di pasar domestik ikut mengalami tekanan. Padahal, Indonesia dan India selama ini tidak pernah memiliki hubungan ekspor-impor produk gula. "Sekarang informasi mengenai harga internasional dapat diperoleh seketika dan para produsen lokal umumnya langsung menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut," katanya.
Oleh sebab itu, Bayu mengungkapkan bahwa upaya pencapaian ketahanan pangan mau tidak mau harus dilakukan melalui tiga hal yaitu kecukupan pasokan komoditas dengan harga terjangkau dan stabil, memberikan pendapatan yang cukup kepada petani, dan komoditas pangan harus siap menghadapi persaingan global dan ketidakpastian iklim.