A Servant Wannabe

Kata Alkitab / 3 February 2010

Kalangan Sendiri

A Servant Wannabe

Lestari99 Official Writer
4444

Filipi 2:1-8

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Saya benar-benar ingin menjadi seorang hamba dan memiliki hati hamba. Saya memang melayani. Tapi seringkali kedagingan saya begitu sibuk dengan pelayanan sedangkan hati melayani itu sendiri tertinggal di belakang dalam debu harga diriku.

Baru-baru ini Roh Kudus memenuhiku dengan keyakinan ketika saya berada dalam situasi dimana saya harus memilih untuk memiliki hati seorang hamba. Seorang wanita, yang memang menjadi pelanggan tetap, datang ke apotek di mana saya bekerja sebagai seorang apoteker. Dia bukanlah seorang yang baik dan memiliki sikap seolah-olah orang lain telah berutang sesuatu padanya. Dia adalah ‘seorang yang mengujiku' di hari itu.

Kita semua memiliki seseorang yang akan ‘mengamplas' hidup kita - mereka yang kehadirannya begitu mengganggu dalam hidup kita dan ‘menggosok' kita dengan cara yang salah. Salah satu tujuan kertas amplas adalah untuk menghilangkan kotoran dari luar sepotong kayu sehingga dapat dicat atau diwarnai. Diamplas merupakan proses yang sulit, bahkan menyakitkan, tapi diperlukan untuk menghasilkan sepotong kayu yang indah.

Dalam waktu singkat saya pun mengerti bahwa Roh Kudus terlibat dalam hatiku. Wanita ini berjalan menuju ke meja di mana saya berdiri dan mulai memberikan perintah. Ia melakukannya seperti ini: "Kamu harus mengirim fax ke kantor dokter dan meminta mereka untuk mengisi obat saya", "Kamu harus melakukan hal itu dan saya akan kembali setelah saya bertemu dengan dokter." Tidak ada kata ‘tolong' atau ‘bisakah Anda?' atau bahkan ‘terima kasih'. Hanya perintah.

Tentu saja saya berang dan berpikir, "Jangan pernah lagi kamu datang ke sini dan memerintah saya. Saya bukan budakmu." Untunglah saya tetap menjaga mulutku tertutup, yang mana merupakan sebuah langkah besar bagi saya jika dibandingkan dengan apa yang mungkin akan terjadi jika kejadian ini saya alami beberapa tahun yang lalu!!

Roh Kudus langsung memukul saya dengan gelombang keyakinan sehingga membuatku hampir terjatuh ke belakang. Roh Kudus membawaku ke bagian-bagian ayat dari Filipi 2 yang mengajar kita bagaimana seharusnya memiliki hati seorang hamba. Paulus berkata bahwa kita harus memiliki kasih yang sama bagi orang lain sebagaimana Yesus mengasihi kita. Paulus kembali menasehati kita untuk ‘tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia', ‘dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri' dan ‘mengambil sifat seorang hamba'.

"Tapi Yesus," pikirku, "Dia tidak layak untuk dianggap lebih baik dari saya. Ia telah memperlakukan orang lain dengan sangat buruk." Saat itulah saya kembali diingatkan apakah saya juga layak untuk menerima apa yang telah Yesus lakukan bagi saya dengan merendahkan diri-Nya dan datang ke bumi untuk mati di kayu salib bagi saya.

Ya, saya ingin menjadi seorang wanita yang memiliki hati hamba seperti Yesus. Bersyukurlah, Dia siap untuk memampukan saya agar dapat melayani orang lain, tetapi IA juga mengampuni saya ketika saya gagal untuk memiliki hati hamba. Hari itu saya diingatkan kembali bahwa ukuran sejati dari perilaku kehambaan dan rendah hati dibuktikan dengan reaksi yang Anda tunjukkan ketika seseorang memperlakukan Anda seperti seorang pelayan.

Tuhan, tolonglah saya untuk memiliki hati hamba - hati seperti Yesus!

Sumber : Leah Adams

Halaman :
1

Ikuti Kami