Bersikap Munafik Bukanlah Beriman

Kata Alkitab / 29 January 2010

Kalangan Sendiri

Bersikap Munafik Bukanlah Beriman

Budhi Marpaung Official Writer
5849

Di gereja, kita sering melihat dan mungkin berpikir semua orang di sekitar kita adalah kudus, rohani dan bijaksana. Mereka tidak pernah menggunakan bahasa yang buruk, memanjakan diri di sebuah pesta, benar-benar marah pada pasangan mereka, berteriak kepada anak-anak mereka, mengeluh tentang pekerjaan mereka atau menonton sampah di TV.

Marilah coba lihat lebih dekat. Masing-masing dan setiap orang yang duduk di kursi gereja adalah manusia dan memiliki banyak godaan, kelemahan dan kekurangan kepribadian seperti Anda.

Jika Anda datang ke gereja dengan ilusi ini maka bukalah penutup mata Anda. Jika Anda datang ke gereja dan mencoba untuk menciptakan ilusi tentang diri Anda, bukalah topeng itu. Satu-satunya cara kita dapat sungguh-sungguh mengenal satu sama lain sebagai saudara dan saudari dalam Kristus adalah menjadi diri kita sebenarnya dan memperlihatkannya.

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Matius 6:5)

Selalu ada ruang untuk memperbaiki diri dan mengejar nilai-nilai kesucian yang harus menjadi bagian penting dari kehidupan setiap orang, tetapi tidak ada ruang untuk "orang Kristiani yang sempurna" di gereja.

Di gereja harusnya lebih dari tempat yang lain, kita harus lebih nyata dan hidup apa adanya kita. Jika Anda mengagumi atau mengidolakan beberapa "raksasa rohani", bersiaplah jaga hati karena Anda pasti akan kecewa.

I Timotius 6:6 mengatakan, "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." Seperti saat kita  membuka hidup dan membiarkan cahaya Tuhan bersinar di atas kita agar orang lain dapat melihat, mereka akan cenderung lebih membalasnya. "Timotius" meminta bimbingan dan "Paulus" dengan bebas memberikan kebijaksanaannya sebagai bentuk persahabatan mereka yang berpusat pada Kristus.

Kesalahan dan kegagalan membuat kita "ahli" dalam membantu orang lain menghindari perangkap yang sama. Hanya kemudian apakah Tuhan melihat kita sebagai orang yang benar-benar mencari kesucian. Itu adalah ukuran iman sejati dan awal dari kebebasan dalam roh.

Oleh: Diane Markins - Diane Markins adalah salah satu penulis kontributor di cbn.com . Anda bisa melihat tulisan-tulisannya pada rubrik spiritual.

Halaman :
1

Ikuti Kami