Apakah Diam Anda itu Emas?

Kata Alkitab / 15 January 2010

Kalangan Sendiri

Apakah Diam Anda itu Emas?

Budhi Marpaung Official Writer
5538

Akhir-akhir ini, saya telah merenungkan makna keheningan. Saya telah melihat betapa banyak dari kita merasa sulit untuk hanya berdiam diri - Maksud saya, benar-benar menutup semua suara-suara dari luar, tuntutan, dan dorongan yang memaksa kita untuk terus berpikir dan memberikan alasan-alasan.

Kita hidup di dunia di mana ada begitu banyak stimulus, begitu banyak suara, begitu banyak keributan. Ibu saya dulu pernah mengeluarkan humor seperti ini. Ia berkata, "Nak, dunia ini sangat mengherankan, lebih diri yang dapat kamu pikirkan dengan semua keributan yang akan terjadi di sekelilingmu kelak."

Saya percaya bahwa sebagian besar dari kita bersikap seperti demikian. Kita seringkali terfokus kepada keributan yang ada di sekeliling kita, namun sebenarnya bukan itu yang harus kita lakukan. Sikap terbaik ketika banyak hal yang mengganggu hidup kita adalah tenang dan diam karena disaat itulah kita mulai dapat mendengar suara lembut Roh Kudus.

Alkitab berkata, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Tuhan." Ayat ini melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menyimpulkan semuanya mengenai hal ini untuk kita. Ketika kita dapat menahan diri berbicara dan membersihkan "debu-debu" yang ada dalam hati maka kita akan dapat mendengar suara Gembala (Yesus) berbicara langsung ke hati kita.

"Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal," (Yohanes 10:4-5).

Semua dari kita mungkin bisa mendapatkan keuntungan dengan menekan "tombol bisu" pada remote control kehidupan kita sehari-hari. Saya telah memahami bahwa semakin lama seseorang mendapatkan apa yang ia inginkan, semakin ia perlu merasa nyaman dengan hidupnya yang sesungguhnya dan tidak menjadi masalah bila volume kehidupan sedang turun.

Saya tidak lagi ingin menjadi tidak nyaman ketika keheningan menghinggap dan jiwa mulai tak menentu. Saya tahu mengapa harus diam karena Dia adalah Tuhan. Semua yang ingin saya dengar adalah suara-Nya yang memberikan napas kehidupan kepada roh saya dan memanggil ... "saya."

Shhhhhh ... Bisakah Anda mendengarnya? Dengarkan suara-suara menenangkan berbisik kepada Anda, keheningan itu menyuarakan "panggilan terdalam," yang memberi isyarat suara Allah yang membawa damai sejahtera.

"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15).

Oleh : Missey Butler - Missey Butler adalah penulis tamu yang artikelnya kerap mengisi di rubrik spiritual CBN.Com.

Halaman :
1

Ikuti Kami