Kasus Pedofilia Yang Tetap Menyeruak

Nasional / 14 January 2010

Kalangan Sendiri

Kasus Pedofilia Yang Tetap Menyeruak

Tammy Official Writer
3421
Berita kasus pedofilia sudah menjadi langganan headline media sedari dahulu hingga saat ini. Wajar jika berita-berita semacam ini membuat masyarakat resah. Bukankah tak mungkin jika para pelaku pedofilia berada di sekitar kita seperti kasus terbaru seorang pelaku pedofilia yang berpura-pura menjadi guru renang saat menjerat korbannya.

Aktifitas anak-anak kita pun memiliki ke akses ke dunia luar memang terbuka, peluang untuk bertemu banyak orang tak dapat dihindari, apalagi ditambah dengan akses internet yang tersedia. Padahal, mendeteksi keberadaan pelaku pedofilia tidak mudah. Tetapi ada perilaku mereka yang bisa kita perhatikan untuk membatasi dengan siapa si kecil bergaul. Menurut Darmayati Utoyo Lubis, PhD, seorang pakar psikologis klinis UI, seorang pedofil umumnya datang dari keluarga berpendidikan rendah. Tetapi dari beberapa kasus yang terjadi di luar negeri, pelaku adalah seseorang yang memiliki jabatan cukup tingg di tengah masyarakat. Mereka terkadang hidup menyendiri, meskipun tak tertutup kemungkinan tetap beraksi dengan orang lain.

Selain itu, mereka juga tak menikah karena tidak memiliki ketertarikan seksual dengan lawan jenis yang seusia. Mereka tak tertarik pada orang dewasa atau lawan jenis (untuk pedofil yang menyukai sesama jenis). Mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak-anak di bawah usia 12 tahun. Kebanyakan pedofil yang ditemukan adalah mereka yang kurang perhatian sewaktu masih kecil. Karena kurang kasih sayang di masa kanak-kanak, mereka pun memberikan perhatian khusus pada anak-anak. ''Mereka memang memiliki orientasi seksual yang berbeda. Ada paedofil yang homo, dan ada yang memang normal, namun tujuan mereka tetap pada anak-anak,'' imbuh Yati.

PedofiliaDemi mendekati korban, biasanya pelaku akan mendekati orangtua si anak terlebih dahulu. Ia akan menjalin hubungan dengan orangtua si anak, sehingga mereka percaya kepadanya. Setelah orangtua percaya, barulah si pelaku mendekati anak-anak incarannya. Ia akan berusaha menunjukkan perhatian dan kepedulian pada anak-anak. Pada beberapa kasus, pelaku pedofil memelihara atau mengangkat banyak anak, atau istilahnya menjadi orangtua asuh. ''Pedofil rata-rata baru ditemukan saat ada anak yang menjadi korban. Sebab secara kasat mata tidak ada perilaku yang menonjol atau perilaku yang menyimpang,'' tukas Yati.

Maka perhatikanlah anak-anak Anda ketika dekat dengan orang dewasa, terutama yang baru dikenal. Bila mereka pulang ke rumah sambil membawa jajanan atau uang yang bukan berasal dari Anda, Anda harus ekstra waspada. Lebih baik mencegah sebelum sesuatu terjadi pada si kecil dimasa kecilnya. Biar masa kecilnya dapat dilewati dengan masa yang normal tanpa kenangan yang buruk, yang bahkan dapat mempengaruhinya ketika ia dewasa.

Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami