Ainan Celeste Cawley (10 tahun) adalah anak yang sangat istimewa. Anak ini terkenal jenius dalam ilmu kimia. Bayangkan saja, ketika masih berusia 7 tahun, Ainan sudah bisa mengerjakan soal-soal pelajaran kimia untuk murid sekolah menengah. Kini, di usia 10 tahun anak berdarah Irlandia-Melayu itu telah siap menapaki jenjang pendidikan sarjana. Namun sayang, pemerintah Singapura belum mengizinkan anak jenius tersebut untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang terlalu tinggi untuk usianya, yaitu program sarjana.
Kedua orang tua Ainan telah tiga tahun mengusahakan supaya anaknya dapat melanjutkan pendidikannya di Singapura, namun mereka kecewa dengan sistem pendidikan di Singapura yang terlalu kaku. Hal ini diungkapkan ayah Ainan, Valentine Cawley, pada jump pers di Kuala Lumpur, Malaysia (Senin, 4/1/2010) setelah mereka memutuskan untuk membawa Ainan pindah ke Malaysia karena mereka menilai pendidikan di Malaysia lebih fleksibel.
Saat ini, Ainan telah menjadi salah satu mahasiswa di Universitas HELP, sebuah universitas swasta di Kuala Lumpur yang memiliki standar yang tinggi namun dengan biaya yang terjangkau. Hal ini tidak lepas dari dukungan dari Presiden Asosiasi Anak-anak Berbakat Nasional, Zuhairah Ali, yang mengizinkan Ainan melanjutkan pendidikan di negaranya. Selain itu, kehadiran Ainan sepertinya ditanggapi positif oleh para staff universitas, mereka memahami meskipun Ainan adalah anak yang jenius, dia tetap dipandang sebagai anak-anak.
Sumber : vivanews.com