Batik China Datang, Pengrajin Lokal Kebingungan

Nasional / 8 January 2010

Kalangan Sendiri

Batik China Datang, Pengrajin Lokal Kebingungan

Budhi Marpaung Official Writer
2758

Tahun 2010 merupakan tahun dimana perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China mulai diberlakukan. Di awal Januari ini, barang-barang yang berasal dari negara-negara yang ikut serta dalam FTA mulai berdatangan ke Indonesia. Khusus untuk produk dari China, para pengrajin batik di Indonesia mengaku mulai terganggu.

Barang-barang yang berasal dari negara timur asia tersebut sangat diminati oleh para pembeli dibandingkan dari dalam negeri. Harga yang relatif murah menjadi salah satu alasannya.

Seperti yang terlihat di Pasar Kelwer, Solo, Jawa Tengah, Jumat 8 Januari 2010 siang tadi dimana batik maupun produk tekstil asal China lainnya begitu membanjiri tempat yang dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di wilayah tersebut.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Joko Santosa menyatakan bahwa perlu adanya pembatasan barang-barang dari negera berpaham sosialis komunis tersebut oleh Pemerintah Indonesia. Bila hal ini tidak dilakukan dengan segera maka yang terjadi adalah para pengrajin dalam negeri akan banyak gulung tikar.

Perdagangan bebas telah dibuka dan sepertinya tidak ada yang dapat menahannya. Inilah tugas rumah bagi setiap insan dunia perdagangan dan industri untuk bekerja keras demi menjadi raja di negeri sendiri atau lebih luas lagi Asia atau bahkan seluruh dunia. Suatu hal yang tidak muluk bila dilandasi sebuah tekad dan kemauan untuk berkembang lebih baik lagi.  

Sumber : VIVAnews/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami