Pedasnya Oseng-Oseng Mercon Bu Narti

Entertainment / 7 January 2010

Kalangan Sendiri

Pedasnya Oseng-Oseng Mercon Bu Narti

Lestari99 Official Writer
4835

\"\"Siapa bilang orang Jawa tidak doyan pedas? Buktinya Bu Narti, salah seorang pengusaha kuliner di kota Gudeg Yogyakarta ini menyajikan menu super duper pedas, Oseng-oseng Mercon. Warungnya sendiri berada di Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan, tepat di sebelah Bank Lippo Cabang Ngabean. Meskipun hanya berupa warung tenda, namun tempatnya selalu penuh sesak dengan sepeda motor yang parkir di depannya, seperti orang yang sedang menggelar hajatan. Namun begitulah suasana sehari-hari Warung Oseng-oseng Mercon Bu Narti.

Kata ‘mercon' sendiri diambil karena memang citarasa menu ini yang sangat pedas, membuat mulut mau meledak. Dan terbukti oseng-oseng mercon racikan Bu Narti ini bisa membuat para pelanggan berkeringat dan wajahnya merah padam karena kepedasan. Bahkan saking pedasnya julukan mercon terasa kurang sreg bagi beberapa pelanggan, mereka malah lebih suka memberikan julukan yang lebih dahsyat: oseng-oseng granat atau halilintar!

Oseng-oseng mercon ini sebenarnya adalah menu yang terbuat dari tetelan daging sapi (koyor) yang dimasak dengan cara dioseng. Untuk 20 kg koyor biasanya dicampur dengan 3-5 kg cabai rawit. Jadi jangan heran kalau Anda harus mendesis-desis kepedasan tiap kali melahapnya. Sebenarnya tidak ada bumbu rahasia dalam oseng-oseng ini. Bahan dasar yang digunakan pun standar, seperti cabai rawit, salam, jahe, laos, bawang merah dan bawang putih. Perbedaannya hanya dalam cara memasaknya. Lain tangan, lain rasa. Kompor arang yang digunakan pun turut memberi andil. Baceman yang digunakan juga tidak menggunaan bahan tambahan seperti pemanis atau gula pasir, tapi murni dari gula jawa asli.

Bu Narti memulai usaha kulinernya di tahun 1997 dengan modal yang sangat kecil, hanya Rp120.000! Itu pun modal yang diberi oleh menantunya. Empat puluh lima ribu rupiah ia dapatkan sebagai keuntungan pertama. Butuh waktu sekitar dua bulan untuk meraup keuntungan yang jauh lebih besar. Seiring dengan berkembangnya usaha, kini sudah ada satu warung cabang serupa di daerah Bantul yang dikelola oleh anaknya. Soal rasa tentu saja sama karena stok dagangan langsung diambil dari warung Bu Narti.

Warung oseng-oseng ini tidak pernah buka lebih dari jam 11 malam. Bukan karena faktor pasokan makanan yang habis, tetapi karena pegawainya yang kelelahan memasak dan melayani pembeli. Untuk oseng-oseng mercon saja, Bu Narti menghabiskan sekitar 20 kg tetelan sehari. Belum lagi menu-menu lain yang harus disiapkan, seperti burung dara, puyuh, lele, bebek dan ayam yang penyajiannya disesuaikan dengan selera pembeli, tinggal pilih: dibakar atau digoreng. Ayam goreng atau ayam bakar yang terjual bisa mencapai 15-20 kg setiap hari.

Warung Oseng-oseng Mercon Bu Narti ini terbilang sederhana, hanya berupa tenda bongkar pasang, ukurannya juga tak terlampau luas. Di dalam tenda kira-kira hanya bisa menampung sekitar 20 orang. Tapi Bu Narti sudah mengantisipasinya dengan menggelar belasan tikar untuk para pembeli yang ingin lesehan di luar tenda. Bahkan, tidak sedikit pengunjung yang menikmati makanannya di dalam mobil. Saking larisnya, warung ini pernah kehabisan lauk meski baru tiga jam menggelar dagangan.

Berita kelezatan Oseng-oseng Mercon Bu Narti ini tampaknya sudah mampir ke telinga orang-orang dari luar Yogyakarta karena hampir semua stasiun televisi swasta pernah meliputnya. Menurut Bu Narti, pelanggannya juga tak hanya berasal dari kota Yogyakarta tetapi juga dari luar kota, bahkan dari luar Pulau Jawa. Tak jarang dari mereka membeli oseng-oseng mercon sebagai oleh-oleh. Anda bisa memesan dan menyimpannya di dalam stoples. Agar tetap hangat, cukup disimpan dalam magic jar.

Bagi para pecinta kuliner, tak ada salahnya mencoba menu ‘unik' ini. Rasanya yang dahsyat pasti membuat Anda ketagihan. Tapi jangan coba-coba datang dengan perut yang benar-benar kosong atau jika Anda sedang memiliki masalah pencernaan. Pasalnya, pernah ada pembeli yang pingsan gara-gara pencernaannya tidak kuat menahan rasa pedas dari Oseng-oseng Mercon Bu Narti. Berani mencoba?

Sumber : agromedia
Halaman :
1

Ikuti Kami