Johanssen Samsoedin: Pengusaha Kreatif Pemenang Internasional Award

Entrepreneurship / 5 January 2010

Kalangan Sendiri

Johanssen Samsoedin: Pengusaha Kreatif Pemenang Internasional Award

Tammy Official Writer
8434
Pria kelahiran tahun 1975 ini adalah Co-founder dan Co-Principal Architect dari Aboday Design, sebuah konsultan arsitektur dan interior yang ia dirikan bersama kedua rekannya semenjak 4 Februari 2006. Aboday memiliki kantor utama yang berlokasi di Jakarta serta kantor reprensentatif di Bali dan Singapura. Dan dalam waktu yang relatif singkat - sekitar 3 tahun - Aboday telah melahirkan sejumlah karya dalam range kategori proyek yang cukup luas, mulai dari low rise residential, high rise residential, commercial, institution, hospitality, interior dan proyek-proyek sayembara (competition).

Terobsesi menjadi wirausahawan
Pria lulusan Universitas Tarumanegara ini memilih berwirausaha karena memang sejak awalnya ia memiliki mimpi untuk memiliki kantor praktek arsitekturnya sendiri. Dan ketika di akhir tahun 2005, kesempatan itu akhirnya datang, maka kemudian ia dan kedua rekannya memutuskan untuk mendirikan PT. Aboday Design. Ia berkata, "Obsesi dari setiap arsitek adalah memiliki kantor prakteknya sendiri, dan kebetulan saya dan kedua rekan memiliki kemauan dan bertujuan untuk itu."

Tetapi menurutnya juga, tak semua arsitek harus menjadi entrepreneur, ia bisa saja tetap menjadi profesional. "Prinsipnya, jika ingin menjadi profesional, be the best professional. Jika ingin menjadi entrepreneur, then be the best entrepreneur," tambahnya. Memang menjadi entrepreneur memiliki keuntungan yang dapat diperoleh sendiri meskipun tentunya memiliki tantangan lebih juga. "Dalam suatu proyek, jika kita bekerja keras dan berhasil, hasilnya untuk diri kita sendiri. Namun jika sudah menjadi entrepreneur, berarti lebih banyak lagi tugas-tugas yang harus dipikirkan," ujarnya. Selain mengerjakan proyek-proyek yang ada, seorang entrepreneur juga harus memikirkan berbagai hal, seperti urusan keuangan, cash flow, human resource, legal dan manajemen. Seorang entrepreneur juga harus berpikir jauh ke depan dan berkesinambungan, tidak hanya untuk tujuan jangka pendek, tapi juga tujuan 5 sampai 10 tahun ke depan. "Dan itu bukan suatu pekerjaan yang mudah," menurut Johansen.

Menariknya ketika memulai Aboday, Johansen dan kedua rekannya sama sekali tidak memiliki background di bidang bisnis. "Kami bertiga adalah sarjana arsitektur dan sampai sekarang pun kami masih belajar. Kami learning by doing, tapi kami tahu pasti apa yang kami tuju ke depan," jelasnya. Selain terus belajar, Johansen juga menyarankan untuk memulai sesuatu dengan benar. Ketika pertama kali didirikan, Aboday sudah berbadan hukum jelas sebagai PT. Ia pun melihat pajak, sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Menurutnya, dengan berbadan hukum jelas perusahaannya akan memiliki kesempatan-kesempatan yang jauh lebih banyak dibanding perusahaan yang tidak berbadan hukum.

Johansen SamsoedinPengusaha kreatif yang peduli lingkungan
Usahanya bersama kedua rekannya dimulai dengan modal sekitar 54 juta yang telah bertumbuh hingga mencapai 7 milyar. Hal ini tidak semata-mata dikarenakan keunggulan desain, tetapi juga karena kerja keras dan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan. Seperti karyanya yang juga menjadi pemenang dalam International Young Creative Entrepreneur Award (IYCE) 2009, dimana ia menjadi wakil Indonesia dan meraih juara 2 di London yakni Paddy Box. Paddy Box merupakan proyek komersial yang peka terhadap lingkungan dan direncanakan selesai pada tahun 2011 mendatang. Johansen memberi saran pada para pengusaha muda adalah harus terus bekerja keras. "Saya percaya dengan 99% kerja keras dan 1% bakat pemberian Tuhan," ujarnya. Ia juga menyarankan, start everything secara baik dan benar. "Semua orang pasti bekerja keras, namun tidak semuanya baik," tutupnya.

Recommended For You:
Johansen Samsoedin in J-News article


Sumber : qbheadlines.com
Halaman :
1

Ikuti Kami