Sejumlah pemimpin Kristen Palestina yang anti Israel mengambil keuntungan dari musim Natal untuk menyerukan boikot terhadap israel dan menghimbau orang Kristen di seluruh dunia untuk memperlakukan negara Yahudi seperti mantan rezim aparteid di Afrika Selatan.
Inisiatif yang disebut "Kairos Palestine-2009: A moment of truth" ditulis oleh sejumlah rohaniwan terkemuka di Yerusalem. Seruan ini menyatakan bahwa sebagai orang Kristen Palestina "pendudukan militer Israel atas negeri Palestina adalah dosa terhadap Allah dan kemanusiaan".
Menurut laporan dari Mesir yang berbasis berita mingguan al-Ahram, orang-orang Kristen Palestina ini meluncurkan kampanye untuk meminta dukungan dari orang-orang Kristen di seluruh dunia untuk mengakhiri apa yang mereka sebut "pendudukan Israel atas wilayah Palestina".
Salah satu pemimpin Kristen di Yerusalem yang memonitor situasi Kristen Arab di negara ini mengatakan kepada CBN News bahwa tidak jelas berapa banyak orang lokal Kristen Arab dari para pemimpin ini yang benar-benar mewakili seruan itu.
"Sungguh memalukan bagi orang Kristen Arab di negeri ini bagaimana pendeta Arab justru memanfaatkan Natal untuk mempromosikan pandangan politik radikal," ujar salah seorang pemimpin yang tidak mau disebutkan namanya.
Dokumen tersebut tidak menyebutkan tentang penganiayaan terhadap umat Kristen di wilayah Palestina.
Ahli hak asasi manusia mengatakan bahwa orang Kristen Palestina sering kali takut untuk menuduh tetangga mereka yang beragama lain atas kekerasan yang mereka lakukan, Tetapi banyak yang mengatakan bahwa orang Kristen sering terancam. Di jalur Gaza dua tahun lalu, seorang pekerja Lembaga Alkitab Palestina diculik dan diduga dibunuh karena menolak untuk berpindah agama.
Bagaimanapun juga sudah seharusnya momen Natal digunakan untuk menyebarkan kebaikan, kedamaian, pengharapan dan keselamatan yang telah diteladani Yesus sepanjang menjalani hidupnya di dunia ini.
Sumber : cbn.com