Siapa Teman Jalan-jalan Paling Baik?

Serba-Serbi Sehat / 23 December 2009

Kalangan Sendiri

Siapa Teman Jalan-jalan Paling Baik?

Puji Astuti Official Writer
5054

Apakah lebih baik berjalan-jalan dengan seorang teman atau seekor anjing?  Hal ini harus dilihat dari kebutuhannya. Jika Anda ingin berbagi cerita, maka akan lebih baik dengan seorang teman, karena anjing tentu tidak bisa memberikan masukan pada Anda. Namun jika ingin meningkatkan kesehatan Anda dengan berjalan kaki, maka anjing sangat cocok untuk dijadikan teman. Apa sebabnya?

Penelitian baru dari University of Missouri telah menemukan bahwa orang yang berjalan kaki bersama anjing lebih konsisten tentang olahraga teratur dan menunjukkan lebih banyak perbaikan dalam kebugaran daripada orang-orang yang berjalan dengan seorang teman. Dalam studi selama 12-minggu terhadap mereka yang berusia lebih dari  54 tahun di sebuah panti jompo, 35 orang ditugaskan untuk megikuti program berjalan selama lima hari seminggu, sedangkan sisanya 19 orang bertugas sebagai kelompok kontrol. Di antara para pejalan kaki, 23 orang memilih teman atau pasangan untuk menemaninya sebagai mitra ketika berjalan-jalan di sekitar rumah panti jompo tersebut. Tetapi 12 peserta lainnya naik bus setiap hari ke tempat penampungan hewan setempat di mana mereka ditugaskan untuk mengajak anjing untuk berjalan-jalan.

Hasilnya sungguh mengejutkan para peneliti, pejalan kaki yang bersama anjing menunjukkan peningkatan besar dalam kebugaran, sementara pejalan kaki yang ditemani manusia mulai membuat alasan untuk melewatkan latihan. Kecepatan berjalan para pejalan kaki yang ditemani anjing meningkat sebesar 28 persen, dibandingkan dengan mereka yang bersama manusia, hanya naik 4 persen.

Rebecca A. Johnson, seorang profesor  bidang perawatan dan direktur Pusat Penelitian Interaksi antara Manusia dengan Hewan di University of Missouri's College of Veterinary Medicine mengatakan, "Peningkatan dalam kecepatan berjalan berarti kepercayaan mereka akan berjalan telah meningkatkan dan kemampuan keseimbangan mereka telah meningkat. Tapi peningkatan sebesar 28 persen dalam kecepatan berjalan sungguh membingungkan."

Ms Johnson mengatakan bahwa karena beberapa orang takut anjing, para peserta diberi pilihan berjalan dengan manusia atau anjing sebagai pendamping. Ms Johnson berkata pejalan kaki dengan anjing jauh lebih konsisten dalam berpegang teguh pada program dari mereka yang berjalan dengan manusia.

"Dalam kelompok yang berjalan bersama manusia, mereka secara teratur melemahkan satu sama lain ketika berjalan," katanya. "Missouri adalah negara panas. Kami akan mendengar mereka berkata: "Hari ini panas. Kamu tidak ingin berjalan-jalan kan?""

Tanggapan dari peserta dalam kelompok yang berjalan bersama anjing sangat berbeda.

"Ketika orang-orang datang ke penampungan hewan, mereka melompat turun dari bus dan berkata, 'Di mana anjingku?"' Ms kata Johnson. "Dan anjing-anjing tidak pernah mengatakan sesuatupun yang membuat si pejalan kaki merasa putus asa atau lelah."

Ms Johnson mengatakan kemungkinan juga penyebabnya bisa muncul dari hal lain, seperti depresi dan kecemasan, namun data tersebut masih dalam peninjauan dan studi akhir serta belum diterbitkan.

Tetapi ada juga indikator baik di antara mereka yang mengajak anjing berjalan-jalan. Banyak orang dalam kelompok anjing tersebut berhenti menggunakan tongkat ketika berjalan kaki. "Mereka akan berkata, 'Sekarang aku secara fisik cukup sehat untuk membawa anjing berjalan-jalan,"' demikian cerita dari Ms Johnson.

Sumber : NY Times
Halaman :
1

Ikuti Kami