Sukacita Natal, Sukacita Setiap Hari

Kata Alkitab / 23 December 2009

Kalangan Sendiri

Sukacita Natal, Sukacita Setiap Hari

Budhi Marpaung Official Writer
6260

Erma Bombeck, seorang penulis dan pelawak Amerika Serikat, pernah berkata, "Tidak ada yang lebih sedih daripada bangun pagi di hari Natal dan mengetahui bahwa kita sudah tidak menjadi anak-anak." Saya yakin bahwa ketika ia mengatakan itu, ia sedang memikirkan sukacita dan bertanya-tanya mengenai seorang anak yang membuka hadiah pada hari Natal. Saya mengalami peristiwa Natal tersebut ketika saya berada kelas dua.

Itu adalah tahun saya ingin sebuah boneka bayi. Adik saya dan saya biasanya mendapat hadiah yang serupa. Umumnya, ia akan mendapatkan boneka dengan rambut cokelat dan saya akan mendapatkan boneka identik, kecuali saya ingin memiliki rambut pirang dan mata biru maka saya akan mewarnai boneka saya. Tahun tersebut sangat membekas dalam ingatan saya, Jean menginginkan boneka pengantin, tapi dengan sepenuh hati saya menginginkan sebuah boneka yang seperti bayi sungguhan. Kegembiraan saya tentang Natal di pagi itu dipengaruhi oleh boneka apa yang akan diterima oleh saya dibawah pohon natal yang ada dalam rumah kami.

Saya adalah orang pertama yang bangun di pagi hari Natal itu. Dalam keheningan, saya hampir bisa mendengar detak jantung saya sendiri saat saya berjingkat-jingkat di lorong dan mengintip di tikungan.

Itu dia! Duduk di bawah ujung dahan pohon adalah sebuah boneka bayi termanis yang pernah Anda lihat sebelum-sebelumnya. Dia mengenakan piyama merah muda yang memohon untuk sebuah pelukan. Sedikit topi kecil menutupi kepala dan rambut yang telah dicat cokelat terang. Sebuah botol bayi diikatkan ke pergelangan tangan kanan dengan karet kecil. Jari-jari tangan kirinya melilit mainan merah muda, yang juga diamankan dengan karet gelang.

Saya  memandangi boneka tersebut dengan heran sebelum mencoba untuk menyentuhnya. Jari-jemari saya tidak sabar untuk menyentuhnya yang kelihatannya begitu lembut. Benar saja, kulitnya lembut dan fleksibel, sangat tepat untuk dipeluk. Dia sempurna, seperti bayi sungguhan, bukan keras dan kaku seperti boneka.

Saya yakin Erma Bombeck sedang mengingat kembali waktu berharga seperti saat-saat ketika ia berkomentar. Namun, keajaiban dan kegembiraan tidak harus berhenti ketika kita beranjak dewasa. Saya mengingat Natal dimana saya pergi ke Brazil untuk bertemu keluarga suami saya. Orangtuanya telah mengirim daftar hal-hal yang harus dibeli untuk saudara-saudaranya hadiah. Kami membawa mesin dan model seperti pesawat terbang.

Saya tahu mereka akan senang, dan saya tidak akan kecewa. Saya menikmati menonton mereka lebih daripada saya membuka hadiah sendiri. Saya tidak pernah punya begitu banyak kesenangan di sekitar pohon natal. Kemudian saya mengalami hal yang sama sebagai antisipasi dan kegembiraan anak-anak kita membuka hadiah. Karena mereka sudah dewasa dan tinggal di negara-negara lain, Natal adalah agak sepi di sekitar rumah kami, tapi aku telah belajar bahwa Natal tidak harus membosankan, bahkan tanpa anak-anak sekitar.

Keajaiban dan kegembiraan yang saya alami ketika saya menemukan Susie di bawah pohon adalah sukacita egois yang lebih kepada terpenuhinya mimpi-mimpi saya. Tidak ada yang salah dengan itu. Namun, kedewasaan adalah bagian dari tumbuh keluar dari mementingkan diri sendiri. Ketika kita dewasa, kita belajar untuk bersukacita dengan orang-orang di sekitar kita dan berbagi kebahagiaan.

Bahkan ada sukacita yang lebih besar dan berpikir untuk menjadi orang yang membawa sukacita kepada orang lain. Saya bisa membayangkan bahwa orangtua saya meluap saat mereka menyaksikan Susie. Ini benar-benar "lebih baik memberi daripada menerima" (Kisah Para Rasul 20:35). Jika kita ingin lebih banyak kegembiraan pada hari Natal, itu luar biasa sederhana. Yang harus kita lakukan adalah memberikan lebih banyak kebahagiaan kepada orang lain.

Penyiar Senior Amerika Serikat Eric Sevareid tampaknya memahami kebutuhan kita untuk memberi kepada orang lain. Ia berkata, "Harus ada setidaknya satu hari dalam setahun untuk mengingatkan kita bahwa kita di sini untuk hal lain dan itu tidak sama sekali bukanlah tentang diri kita sendiri."

Yesus berkata, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu," (Lukas 6:38). Kebenaran berlaku sepanjang tahun, tapi mungkin Sevareid benar. Mungkin ini adalah hal yang baik, yakni jika kita memiliki satu hari dalam setahun yang mendorong kita untuk melatih memberi. Dan mungkin saja melihat bahwa apa yang ditulis dalam Alkitab terbukti benar di bulan Desember ini akan mendorong kita untuk melakukannya di sepanjang tahun ke depan.

Semoga Natal dan Tahun Baru ini dipenuhi dengan sukacita!

Oleh: Kay W. Camenisch adalah penulis buku Uprooting Anger: Destroying the Monster Within. Buku ini telah dibuat dalam bentuk naskah drama kontemporer dan telah dipentaskan, selain itu ia merupakan kontributor tetap untuk kolom salah satu surat kabar di Amerika Serikat.

Kay juga merupakan istri dari seorang pendeta, ibu, dan nenek. Dia telah bekerja sama dalam pelayanan bersama suaminya, termasuk di gereja-gereja lokal, sebagai misionaris di Brasil, bekerja sama dengan sebuah sekolah gereja, pelatihan orang dewasa muda untuk membimbing pemuda/i yang sedang bermasalah, dan memberi anak-anak muda ini lapangan pekerjaan di sebuah peternakan yang dibeli dan dikembangkan sendiri olehnya dan sang suami.

Halaman :
1

Ikuti Kami