Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Hulu Energy gagal mendapatkan dua lapangan minyak yang diincarnya dalam lelang tahap II blok Migas di Irak yaitu West Qurna-2 dan Garraf. Ini adalah kedua kalinya Pertamina mengikuti tender migas di Irak. Pada tender pertama, Pertamina mundur karena menilai harga yang ditawarkan pemerintah Irak untuk setiap barel minyak yang diproduksinya tidak layak.
Bersaing dengan 44 perusahaan migas lainnya, Pertamina tidak memenangkan tender ini. Perusahaan-perusahaan raksasa minyak tersebut tertarik untuk membeli hak eksploitasi ladang-ladang minyak Irak karena minyak yang ada relatif mudah dipompa dan selanjutnya mereka akan menjual kembali hasil minyak tersebut kepada pemerintah Irak dengan harga tetap.
Pemenang tender kali ini adalah Konsorsium perusahaan minyak Lukoil (Rusia) dan Statoil Hydro (Norwegia), mereka menguasai salah satu ladang minyak terbesar di dunia milik Irak, West Qurna-2, di sebelah barat ladang minyak Majnoon, dengan kandungan 12,9 miliar barel. Demikian Menteri Perminyakan Irak Hussein al-Shahristani mengumumkan seusai penandatanganan kontrak kerja dengan kedua perusahaan tersebut, Sabtu (12/12). Sehari sebelumnya ladang minyak Majnoon ini jatuh ke tangan konsorsium Shell dan Petronas Malaysia melalui lelang kontrak.
Sumber : detik.com