Di Phnom Penh, kaum elit dan masyarakat kelas menengah seringkali terlihat mengendarai mobil impor yang dipandang sebagai lambang prestise dan status. Rakyat Kamboja bahkan dianggap lebih banyak memberikan perhatian kepada mobil mereka dibandingkan pakaian yang mereka beli.
Prestise ini terlihat dari beberapa orang Kamboja yang akhirnya merakit sendiri mobil buatan mereka. Hanya sedikit memang orang Kamboja yang membuat mobil mereka sendiri seperti yang dilakukan oleh Khong Parith, mantan guru Fisika dan matematika. Penemuan pertamanya adalah sepeda yang bertenaga matahari dan telah menarik perhatian nasional pada tahun 2005. Dan saat ini mobil ciptaannya pun sungguh unik, kendaraan mirip jeep dengan warna oranye dan memiliki panel surya di atapnya.
Kong Pharith memerlukan waktu empat bulan untuk merancang dan memberi sentuhan akhir pada mobil "tribrid"-nya. Mobil ini beroperasi dengan memanfaatkan energi surya, listrik dan bensin dan dapat mencapai kecepatan 40 kilometer per jam dengan mesin 2.000 watt. Kekurangan bahan dan tekhnologi modern di Kamboja adalah penghalang utama bagi produksi yang memadai.
Lain Kong Pharith lain lagi mobil ciptaan Nhean Phaloek. Mobil hasil rakitannya bisa dibilang luar biasa karena diklaim dapat beroperasi secara telepati. Mobil convertible (tanpa atap) berwarna emas ini seakan memaksa orang untuk berpaling dan menengokkan kepala. Mobil yang dinamakan Angkor 333-2010 ini bahkan dijuluki sebagai mobil James Bond-nya kamboja.
Kehebatan mobil ini? "Saya hanya menjentikkan jari dan pintu mobil terbuka. Atau saya hanya memikirkan membuka pintu mobil, dan pintu itu serta-merta terbuka," ujar Nhean Phaloek dengan bangga. Orang-orang pun sampai menahan nafas ketika Nhean Phaloek memperlihatkannya secara langsung.
Phaloek harus mengeluarkan 5.000 dolar AS dan memerlukan waktu 19 bulan untuk membuat kendaraan dari serat kaca tersebut. Sistem pengendali jarak jauh di balik kecanggihan mobilnya tetap menjadi rahasia yang disimpannya rapat-rapat di hadapan publik. Selama masa produksi yang singkat, mobil yang dikenal dengan nama "Angkor" itu dibuat dari suku cadang import dan ban buatan dalam negeri.
Angkor 333-2010 adalah mobil ketiga yang dibuat Phaloek, dan merupakan mobil pertama yang dapat berbicara. Ketika ia membanting pintu mobil, akan terdengar suara erangan di dasbor, "Mengapa engkau menutup aku dengan sangat keras?"
Nhean Phaloek dan juga Kong Pharith memiliki tujuan yang sama dalam penciptaan mobil-mobil unik mereka, yaitu membantu menempa industri otomotif di negeri itu, yang tetap miskin setelah beberapa dasawarsa konflik. "Pekerjaan kami akan menjadi bagian dari kekuatan penggerak bagi generasi mendatang untuk memasuki temuan baru dan memperlihatkan kepada dunia bahwa Kamboja memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang Anda kira tak dapat kami kerjakan."
Sumber : antaranews