Gagal melakukan investigasi secara tuntas, polisi Peru mengeluarkan pernyataan yang sungguh menghebohkan. Mereka mengaku telah menangkap sekelompok orang yang membunuh manusia untuk dijual lemaknya. Kepala reserse dan kriminal Peru, Eusebio Felix, mengatakan polisi telah menangkap empat orang tersangka yang mengaku membunuh 60 orang. Para tersangka ini kemudian disebutkan menjual lemak manusia dengan harga ribuan dolar per liter.
Dalam sebuah keterangan pers, polisi bahkan menunjukkan dua botol yang mereka sebut sebagai lemak manusia dan sebuah foto kepala yang terpenggal. Felix kemudian dengan berani menceritakan bagaimana empat tersagka mengaku membunuh dengan pola yang sama dengan legenda Andean The Pishtacos - pembunuh mistis yang membunuh orang di jalan untuk mengambil lemaknya. Kejahatan ini memang telah menjadi mitos di Peru, tapi belum pernah diungkapkan secara real.
Tapi ternyata semua keterangan itu rekayasa belaka karena tidak ditemukannya bukti yang cukup untuk menjelaskan semua yang dikatakan oleh kepala reserse dan kriminal tersebut. Keraguan ini muncul ketika polisi dari wilayah dimana kejahatan tersebut ‘katanya' dilakukan tidak tahu sama sekali mengenai kelompok pembunuh yang mengincar lemak manusia.
Felix dan kepala unit anti penculikan juga sempat mengklaim kalau lemak itu dijual dengan harga ribuan dolar di pasar gelap Eropa untuk kebutuhna industri komestik, tapi mereka tidak dapat mengkonfirmasi satu pun penjualan yang dapat dijadikan bukti. Ahli medis bahkan turun tangan membantah teori ini dengan mengatakan bahwa lemak manusia tidak memiliki nilai dan menyuntikkannya dari satu orang ke orang lain justru akan mengancam kehidupan mereka.
Akibat kejadian ini, kepala poliso Peru, Miguel Hidalgo, mengumumkan Felix akan dicopot dari jabatannya karena dianggap mempermalukan korps. Rekayasa ini diduga dilakukan pihak kepolisian untuk menutupi isu penting yang saat ini sedang dihadapi Peru.
Sumber : bbc