Kehilangan pekerjaan tentu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para perintis karir. Setelah bersusah payah mencari pekerjaan dan akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan impian, Anda tentu ingin mempertahankan posisi tersebut dan berjuang sekuat tenaga agar tidak menyandang status pengangguran kembali.
Nah, berikut ini adalah sejumlah sikap yang sebaiknya Anda hindari karena berpotensi membahayakan karir:
1. Performa mengecewakan. Pastikan mengetahui secara pasti apa yang diharapkan atasan dari diri Anda. Tanyakan detail pekerjaan, tenggat waktu yang diberikan untuk setiap tugas, serta berbagai kebijakan departemen yang relevan. Langkah ini berguna untuk menghindari ambiguitas sekaligus mempermudah Anda mengukur sebagus apa performa yang selama ini Anda tunjukkan.
2. Menolak perintah. Wajar saja merasa keberatan mengerjakan suatu tugas yang diperintahkan atasan jika hal itu tidak tercantum dalam deskripsi pekerjaan yang telah disepakati dalam perjanjian awal. Akan tetapi, terlalu sering menolak perintah dengan mengajukan alasan tersebut juga bisa membahayakan karir. Kesan yang muncul adalah Anda hanya mau bekerja seadanya dan cuma tertarik menerima slip gaji setiap bulan.
3. Mencuri fasilitas perusahaan. Memanfaatkan fasilitas yang disediakan perusahaan demi kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sama saja dengan mencuri. Hindari menggunakan telepon kantor, mesin fotokopi, mobil kantor dan berbagai fasilitas lainnya untuk keuntungan Anda sendiri.
4. Menyalahgunakan teknologi. Jangan berpikir perusahaan tidak mampu melihat jejak penyalahgunaan teknologi yang Anda tinggalkan saat menggunakan komputer kantor. Kebanyakan perusahaan memantau semua email dan penggunaan internet setiap karyawannya. Jadi, bijaksanalah dalam menggunakan teknologi tersebut. Jangan menghabiskan hampir seluruh waktu bekerja dengan saling berkirim pesan instan dengan teman-teman, atau menggunakan internet untuk hal-hal ilegal dan berbau pornografi.
5. Banyak mengeluh. Tidak ada hal yang benar-benar sempurna dalam hidup, termasuk dalam urusan pekerjaan. Dimarahi atasan, perselisihan dengan rekan kerja, stres, sampai tugas yang menumpuk merupakan sejumlah hal yang wajar dan nyaris dihadapi oleh pekerja manapun. Oleh karena itu, tahan mulut Anda agar tidak terlalu banyak mengeluh tentang pekerjaan. Apalagi jika sampai menjelek-jelekkan nama perusahaan atau atasan.
Sumber : mediaindonesia.com