Usia 2-3 tahun disebyut usia yang menyulitkan. Karena pada saat itu anakmulai memiliki kemauan kuat. Rasa ingin tahu anak pun meningkat pesat. Sehingga mereka cenderung banyak bertanya dan sukar untuk disuruh. Bagaimana Anda menyikapinya?
Orangtua tidak akan kehabisan bahan pembicaraan menghadapi si tukang Tanya. Kesempatan bertanya akan selalu terbuka. Namun, pikirkan baik-baik jawaban yang akan Anda berikan. Berikut tips untuk memberikan informasi pada anak Anda.
Hindari telalu mengkritik anak karena sering bertanya. Apalagi menyebutnya dengan julukan si bawel, si cerewet, dan sebaginya. Julukan Anda kaan membuat rasa ingin tahunya tak terpuaskan dan menjadikan si anak menjadi pemberontak.
Terus menyebutkan nama benda yang digunakan sehari-hari, terutama saat ditanya. Ulangi sesering mungkin agar anak dapat mengingatnya. Jika perlu memberi penjelasan, gunakan kalimat sependek mungkin dan mudah dipahami. Gunakan kata-kata yang sudah anak ketahui.
Alih-alih sekedar menjawab pertanyaan, coba mengembangkan diskusi dengan balik bertanya dan mengiring anak untuk menentukan jawabannya sendiri. Selalu koreksi kata yang salah. Jika tidak, anak akan terus menggunakannya.
Bacakan cerita, banyak menyanyi dan membacakan puisi sederhana, serta gunakan benda-benda berlabel untuk belajar membaca (kardus susu, kardus makanan, karcis, papan billboard yang ditemui, dan aneka papan tanda di tempat umum.
Kembangkan struktur pembicaraan dengan menanyakan hal yang lebih rinci seperti tempat, wajah orang, urutan kejadian, dan sebagainya.
Ingat, bahasa adalah jendela bagi banyak pengetahuan dan informasi. Semakin tinggi kemampuan bahasa anak And, semakin besar potensi perkembangan kecerdasannya.
Sumber : Editor's choice