Ortu Otoriter? Anak Bisa Minderan

Parenting / 15 November 2009

Kalangan Sendiri

Ortu Otoriter? Anak Bisa Minderan

Tammy Official Writer
4378
Memang diakui, bahwa mengasuh anak Anda yang sudah beranjak remaja secara fisik sudah mandiri secara fisik menjadi lebih sulit daripada ketika ia masih kecil. Untuk mengasuhnya, ada berbagai macam gaya mengasuh. Tetapi tiga gaya yang paling umum untuk mengasuh yaitu dengan cara memberikan perintah, menerima semuanya, dan memberikan pilihan. Tetapi disini akan dijelaskan apa dan bagaimana akibatnya jika Anda sebagai orang-tua terlalu suka memberikan perintah alias otoriter.

Orang tua yang seperti ini cenderung suka mengkritik dan menghakimi anak remaja mereka. Untuk melakukan kontrol, orang tua kerap menggunakan hukuman dan penghargaan. Akibatnya, orang tua kemungkinan akan selalu terlibat dalam pekerjaan rumah anak remaja mereka, terlebih kepada prestasi dan nilai yang bagus dibandingkan pelajaran serta pengalaman anak. Tak ada penghargaan yang nyata kepada anak remaja.

\"OrangAkibat memiliki orang tua yang otoriter
Akibatnya, ada beberapa respon yang kerap menjadi reaksi anak remaja yang memiliki orang tua yang otoriter. Ada yang menjadi frustrasi, marah, dan pemberontak di wilayah pribadi yang orang tua tak bisa mengkontrol seperti pertemanan, obat terlarang, kenakalan di sekolah, atau seks. Disini keinginan untuk mempertahankan diri sendiri muncul di antara sang anak dan orang tua. Rasa hormat pun akan hilang pada masing-masing pihak.

Anak pun bisa akan bersikap dengan cara berlawanan, penuh rasa takut kepada orang tua dan tak berani menunjukkan emosinya. Ia menjadi tak mau dikritik, dan mereka akan mencoba semampunya untuk menyenangkan orang tua dan mengikuti arahan orang tua, meski sebenarnya anak tak lagi menghormati orang tua.

Dampak buruk dari memiliki anak yang otoriter
Ada beberapa dampak, tiga di antaranya:
1. Gaya mengasuh dengan cara memberikan perintah, hasilnya tidak akan membantu untuk membangun kepercayaan dan rasa saling menghormati.
2. Gaya mengasuh seperti ini tidak menawarkan kebebasan yang pantas dan rasa tanggung-jawab pada sang anak.
3. Gaya mengasuh seperti ini juga tidak mengajarkan sang anak untuk memikirkan dirinya sendiri.

Sumber : mediaindonesia/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami