Memang semenjak debatnya dengan Perez Hilton, ia melesat menjadi icon Kristiani Amerika. Dimana sebagian besar kaum Kristiani di AS adalah konservatif evangelikal, mendukung keutuhan keluarga yang dibangun atas hubungan pria dan wanita yakni pro-family. Berlawanan dengan arus kaum liberal yang berkeyakinan keluarga pun bisa dibangun di atas pria dan pria atau wanita dan wanita yakni pro-gay.
Terdidik di keluarga Kristiani menjadikannya sebagai wanita yang memegang nilai Kristiani. Ia melesat di media massa AS sebagai wanita Kristiani yang memegang erat keyakinannya. Ia pun disambut komunitas Kristiani sebagai role model wanita yang baik untuk generasi muda.
Tetapi apa mau dikata, media AS yang terkenal ‘ganas' dengan selebritisnya pun mengungkapkan fakta baru mengenai Carrie. Foto-foto topless Carrie Prejean ketika ia masih menjadi model muda diangkat ke publik. Menjawab tampilnya foto tersebut ke publik, Carrie hanya bisa berkata bahwa itu dilakukan ketika ia masih memasuki remaja dahulu ketika ia begitu naïf. Tak puas dengan foto, media gosip selebritis TMZ ternyata 'memegang kartu AS' atas Carrie ketika dirinya ingin menggugat organisasi Miss California yang mendepaknya dari organisasi tersebut. Ternyata mereka memiliki video tape adegan seks Carrie ketika ia berusia 20 tahun. Tak menunggu waktu lama, Carrie langsung membatalkan tuntutannya agar video tersebut tidak dilepas ke publik.
Ia sendiri mengatakan bahwa video tersebut ia lakukan untuk mantan kekasih prianya yang jauh yang sangat ia cintai pada waktu itu.
Dengan mencuatnya kasus video rekaman seks-nya, Carrie Prejean pun seakan disudutkan oleh media massa. Citranya sebagai wanita Kristiani yang percaya akan kesakralan pernikahan seakan runtuh bahwa dirinya pun sebenarnya tidaklah semurni yang dirinya katakan. Memang cukup kejam media massa AS sampai-sampai rekaman pribadi seseorang bisa sampai jatuh ke tangan mereka dan digunakan untuk memeras orang tersebut.
Tetapi dari peristiwa ini, kita seakan diingatkan kembali... Bahwa memang tak ada manusia yang tak berdosa? Nilai-nilai kebenaran yang berasal dari Firman-Nya adalah kebenaran yang absolut, dan kita adalah manusia yang berusaha menghidupi keabsolutan tersebut. Sebagai manusia yang percaya akan Firman-Nya tentulah harus melakukan nilai yang kita yakini jika kita ingin menjadi pelaku Firman, tidak hanya pendengar dan terutama tidak hanya pembicara Firman. Menjadi pelaku Firman pun tak hanya ketika kita berada di hadapan sesama lainnya, tetapi juga ketika tak ada seorangpun bersama kita. Itulah pelaku Firman yang memiliki integritas.
Peristiwa rekaman masa lalu Carrie pun bukanlah sesuatu yang untuk dicemohi. Karena seperti yang Yesus katakan ketika ada wanita pelacur ingin dilempar batu, Ia mengatakan bahwa siapa yang paling sedikit dosanya atau tak berdosa sama sekali, hendaknya orang tersebut yang lebih dulu melempar batu.
Ada begitu banyak pemimpin atau orang-orang di atas yang kehidupannya menjadi panutan, tetapi kita harus tetap mengingat bahwa mereka adalah manusia, baik di masa lampaunya, masa sekarang, atau di masa depan... Yang artinya, tak ada yang sempurna. Dan hanya Tuhanlah yang memiliki kesempurnaan.
Recommended For You:
Sumber : berbagaisumber