Saat ini masih banyak suami yang menganggap segala urusan rumah tangga dan anak-anak adalah tugas istri semata. Padahal kebersamaan dan keharmonisan rumah tangga dapat dibangun dari hubungan yang intim antar anggota keluarga. Rumah tangga itu pada dasarnya tidak dilakukan sendirian, bukan? Jadi lakukanlah segala hal yang berhubungan dengan urusan rumah tangga bersama-sama dengan pasangan Anda.
Ada baiknya sebagai pasangan yang saling mengerti, segala tanggung jawab dipikul bersama. Demikian juga dalam urusan tugas-tugas rumah tangga. Selain semakin mendekatkan Anda berdua, anak-anak pun akan merasakan imbas dari kebersamaan ini. Setiap anggota keluarga akan merasa saling memiliki dan saling membutuhkan satu sama lain. Karena ketika salah satu anggota tidak hadir, ketidakhadirannya begitu terasa bagi anggota keluarga lainnya.
Sebaiknya hindari pembagian peran antara tugas pria atau wanita dalam rumah tangga, karena intinya adalah kerjasama yang solid. Dan jangan pernah menjadikan pembagian peran rumah tangga itu sebagai beban, melainkan sebagai pembelajaran untuk berpartisipasi di dalam rumah tangga.
Bayangkan saja ketika setiap anggota keluarga saling bekerjasama dalam menjalankan perannya, hasil akhirnya adalah hubungan Anda dengan anak-anak akan tetap terjaga dengan baik. Misalnya saja saat menemani anak belajar ataupun menyuapi anak, maka ikatan emosional antara orangtua dengan anak pun terjalin dengan kuat.
Jangan jadikan celemek sebagai barang tabu bagi para suami. Memasak itu kegiatan yang menyenangkan lho, meskipun harus dilakukan oleh para suami. Bayangkan betapa bangganya anak-anak Anda ketika mereka lapar dan ibu sedang tidak berada di rumah, ternyata Anda pun sebagai ayah mereka dapat diandalkan. Di mata anak-anak, Anda adalah seorang ayah super yang serba bisa.
Tidak semua pria bisa menerima pembagian peran seperti ini. Masih banyak pria yang berpikir konservatif dan cenderung enggan untuk berbagi peran dan tugas dengan sang istri. Bila Anda mengalami hal ini, jangan pernah memaksa pasangan Anda untuk berbagi peran rumah tangga dengan Anda. Yang ada bisa-bisa perang mulut dan anak-anak pun akan menjadi korban.
Milikilah tenggang rasa yang tinggi dan cobalah pahami sifat suami Anda yang seperti ini. Biasanya sifat seperti ini sudah terlihat semenjak awal pernikahan, jadi Anda tak bisa menuntut pasangan Anda untuk menjadi seperti apa yang Anda ingini di sepanjang pernikahan Anda. Kalu tuntutan demi tuntutan selalu Anda lontarkan, sang suami biasanya bukannya ingin membantu tapi malah memilih untuk menghindar dan mencari ketenangan dan kesenangan di luar rumah.
Jika suami Anda mau berbagi tugas meskipun terpaksa, jangan berikan tugas rutin yang harus dikerjakannya setiap hari. Cobalah melihat bagaimana latar belakang suami dibesarkan oleh keluarganya. Jika ia memang tipe pria yang manja dan egois, akan sangat sulit baginya untuk bisa berbagi dengan orang lain.
Tidak ada salahnya bagi suami istri untuk selalu saling belajar, tidak menutup diri, dan mau berbagi peran. Jangan pernah menimpakan kesalahan pada salah satu pasangan. Cobalah untuk membangkitkan pengertian dari suami Anda dengan senantiasa mengatakan apa yang Anda rasakan dan apa yang menjadi kebutuhan Anda.
Sumber : jawaban.com / LEP