Sebagian besar orang menanggapi kritik dengan melakukan pembelaan diri, hal ini seperti sebuah gerak reflek yang tidak bisa ditahan. BJ Gallagher, seorang konsultan karir dan penulis buku ""It's Never Too Late to Be What You Might Have Been" berkata bahwa kebanyak karyawan yang menerima kritik dari atasannya ingin membuktikan bahwa bos mereka salah dan mencoba menyakinkan bahwa dirinya sudah bekerja sangat keras.
Namun jika Anda ingin sukses, Gallagher menyarankan agar orang seperti itu memutus kabel emosinya ketika sedang di kritik. Menjadi defensive hanya memperlihatkan bahwa Anda tidak kooperatif, membuat atasan makin marah dan Anda tidak mendapat sesuatupun yang positif karenanya.
Untuk itu, Anda disarankan untuk memiliki sikap yang terbuka ketika hadir dalam sebuah pertemuan, dan sikap mau belajar. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan oleh Gallagher:
Ajukan pertanyaan. Pastikan atasan Anda menunjukkan contoh dari kinerja Anda yang buruk. Seringkali gossip beterbangan di kantor dan umpan balik yang diberikan tidak akurat. Jika atasan Anda mengatakan dia mendengar bahwa Anda sering terlambat atau memiliki sikap yang buruk dalam mengerjakan tugas, tanyakan contoh spesifik hal apa yang tidak dia sukai. Tapi sekalipun atasan Anda tidak bisa mengatakannya secara spesifik, jangan menganggap remeh umpan balik itu. Pikirkanlah hal apa yang bisa Anda lakukan untuk menjadi lebih baik.
Kritikan adalah umpan balik penting demi pengembangan diri Anda. Jangan pernah bersikap negative terhadap kritikan bahkan sekalipun itu bukan berasal dari atasan Anda. Bersikaplah terbuka terhadap kritikan dan lihatlah diri Anda semakin hari semakin baik.
Sumber : MSNBC