Trauma Pasca Perang Bagi Tentara Inggris

Nasional / 30 October 2009

Kalangan Sendiri

Trauma Pasca Perang Bagi Tentara Inggris

agnes.faith Official Writer
3486

Kemiliteran diidentikan dengan dedikasi tinggi dan disiplin yang ketat. Tentara selalu dididik untuk memilii tanggungjawab yang besar dan beban untuk membela Negara. Mereka tidak boleh protes dimanapun mereka akan ditempatkan.

Namun ada fakta yang harus diketahui dan fakta ini sangat mengherankan. Tentara Inggris yang kembali dari medan perang, baik dari konflik Irak maupun Afganistan membawa penyakit yang menyerang mental dan jiwa mereka.

Trauma yang dialami oleh para tentara dalam menghadapi perang besar sangat menganggu jiwa mereka. Kehilangan rekan di medan perang dan harus menyaksikan kejadian tidak menyenangkan adalah alasan mengapa mereka jadinya justru ketergantungan alkohol dan bahkan mengalami sakit jiwa.

Seperti yang dilansir oleh kompas bahwa pemerintah telah gagal dalam upaya mengatasi trauma mental yang diderita oleh para tentara dan jumlahnya mencapai 170.000 tentara. Potensi bunuh diri para veteran militer ditunjukkan dua kali lebih besar daripada mereka yang tidak pernah berada di militer.

Jurnal BioMed Central Psychiatry, menganalisa 821 personel militer untuk melihat bagaimana mereka mengatasi gangguan mental dan stres pascatrauma tersebut. Empat faktor penting tersebut adalah mengingatkan lagi memori peristiwa yang terjadi, menghindari situasi yang membawa ingatan pada kejadian saat itu, melihat emosi dan kesadaran.

Sangat disayangkan bila para tentara yang seharusnya menjadi prajurit pembela bangsa malah pulang dalam keadaan sakit jiwa. Seharusnya pemerintah benar-benar memperhatikan cara penganggulangan trauma pasca perang bagi para tentara.

Sumber : kompas.com/agn
Halaman :
1

Ikuti Kami