Orang yang memperlengkapi idealnya adalah seorang yang bisa membagikan visi pekerjaannya, mengevaluasi si calon pemimpin, memberinya prasarana yang ia butuhkan untuk kerja, kemudian menolongnya pada awal perjalanannya.
Orang yang memperlengkapi menjadi suatu teladan- seorang pemimpin yang melaksanankan tugas dengan baik, dengan benar, dan dengan konsisten. Orang yang memperlengkapi menjadi seorang mentor - seorang penasihat yang punya visi tentang organisasinya dan dapat mengkomunikasikannya kepada orang-orang lain. Ia punya pengalaman untuk digunakan.
Orang yang memperlengkapi ini memberdayakan - seorang yang dapat menanamkan dalam diri sang calon pemimpin hasrat dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan. Ia mampu mengajar dan menilai kemajuan orang yang sedang diperlengkapi.
Semua hubungan bimbing-membimbing yang baik dimulai dengan hubungan pribadi. Sementara orang-orang Anda mulai mengenal dan menyukai Anda, hasrat mereka untuk mengikuti petunjuk Anda dan belajar dari Anda akan meningkat. Kalau mereka tidak menyukai Anda, mereka takkan ingin belajar dari Anda, dan proses memperlengkapi itu akan melambat atau bahkan terhenti.
Untuk membangun hubungan pribadi, mulailah dengan mendengarkan kisah hidup mereka, perjalanan mereka sejauh ini, ketulusan minat Anda terhadap mereka akan sangat berarti bagi mereka. Itu juga akan membantu Anda mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi mereka.
Tanyakan tentang sasaran-sasaran mereka dan apa yang memotivasi mereka. Cari tahu temperamen mereka itu seperti apa. Bila Anda lebih dulu telah memenangkan hati mereka, maka mereka akan dengan senang hati mengulurkan tangan mereka bagi Anda.
Sementara Anda mengenali orang-orang Anda, bagikanlah impian Anda. Itu akan membantu mereka mengenal Anda kemana tujuan Anda. Tak ada tindakan yang akan lebih menunjukkan hati Anda dan motivasi Anda kepada mereka.
Woodrow Wilson pernah berkata, "Kita bertumbuh dengan impian. Semua orang-orang besar adalah para pemimpi. Mereka melihat segala sesuatu dalam kabut tipis di musim semi, atau dalam api perapian di musim dingin. Sebagian dari kita membiarkan impian-impian itu mati, tetapi orang-orang lain memupuk dan melindunginya, memupuknya melintasi hari-hari buruk hingga sampai di hari yang cerah dan terang yang selalu datang kepada mereka yang dengan tulus mengharapkan impian-impian mereka menjadi kenyataan."
Sering saya bertanya-tanya, "Apakah orangnya yang menjadikan impiannya berhasil atau apakah orangnya yang menjadikan orangnya berhasil?" Kesimpulan saya adalah bahwa kedua-duanya sama-sama benar.
Semua pemimpin yang baik punya suatu impian. Semua pemimpin besar membagikan impian mereka pada orang-orang yang dapat membantu menjadikannya suatu kenyataan.