Pertama
Setiap hal yang ingin Anda lakukan haruslah memiliki tujuan untuk tahu ujung pangkalnya. Begitu pula dengan berinvestasi. Oleh sebab itu tetapkan dulu tujuan investasinya: untuk jangka pendek (1-2 tahun), menengah (2-5 tahun), atau panjang (>5 tahun). Untuk jangka pendek, lebih baik manfaatkan produk reksa dana pasar uang. Untuk jangka menengah dan panjang bisa reksa dana pendapatan tetap, campuran, maupun saham.
Kedua
Kalau ingin berinvestasi di reksa dana, sebaiknya harus dari uang yang benar-benar "menganggur" untuk masa 2-5 tahun mendatang, atau Anda memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dengan cara ini, Anda tak gampang panik ketika terjadi fluktuasi harga atau ada kebutuhan mendadak.
Ketiga
Kenali profil risiko Anda sebagai seorang investor, apakah termasuk investor yang konservatif, moderat, atau agresif. Untuk mengetahuinya, isi kuesioner toleransi risiko yang disediakan oleh manajer investasi Anda. Jika ternyata Anda tipe investor konservatif (atau baru pertama kali hendak berinvestasi di reksa dana), Anda lebih cocok berinvestasi di reksa dana pasar uang. Jika melihat tipikal orang Indonesia, disarankan pertama kali sebaiknya masuk reksa dana pasar uang, karena mempunyai return yang sedikit lebih tinggi dibanding deposito. Jika sudah merasa nyaman, baru tambahkan nilai investasinya. Kemudian bisa melirik reksa dana pendapatan tetap."
Keempat
Pelajari jenis-jenis reksa dana yang tersedia. Bacalah prospektus secara teliti, diskusikan setiap detail yang Anda tidak paham dengan manajer investasi. Yang mesti dilihat adalah apa isi portofolionya. Tiap jenis reksa dana memberi gambaran singkat tujuan investasinya dan jenis sekuritas, di mana reksa dana akan diinvestasikan. Dengan membacanya, Anda akan tahu apakah jenis reksa dana ini sesuai tujuan investasi Anda atau tidak. Pelajari juga kinerja reksa dana itu, bandingkan dengan reksa dana sejenis dari perusahaan lain. Teliti juga biaya-biaya yang ditanggung investor.
Kelima
Pertimbangkan siapa manajer investasinya, bagaimana track record-nya, dan prospek produk tersebut. Pandangan manajer investasi ke masa depan tentang ekonomi makro, mata uang, serta tren industri dari saham/obligasi dalam portofolio, prestasi masa lalu relatif terhadap produk saingan sejenis, perlu Anda perhatikan. Hanya saja perlu diperhatikan, kinerja sebelumnya bukan jaminan hasil di kemudian hari karena hasil investasi reksa dana bisa saja berfluktuasi.
Keenam
Belilah reksa dana secara bertahap, misalnya ditambah sedikit demi sedikit setiap bulan. Harga reksa dana itu akan naik turun. Kalau menyetor secara berkala, secara rata-rata harga unit reksa dana yang dibeli akan lebih rendah dibanding membeli hanya sekali saja. Teknik yang dikenal sebagai cost-averaging ini sangat lazim digunakan dalam reksa dana. Selain itu pembelian juga dapat langsung dilakukan dalam jumlah besar dengan tujuan yang ingin dicapai di masa mendatang.
Ketujuh
Jangan meletakkan telur dalam satu keranjang. Tetap lakukan diversifikasi. Artinya, dana yang dialokasikan di reksa dana perlu disebar ke jenis reksa dana lain, apakah reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dsb. Komposisinya tergantung pada karakter investasi Anda.
Kedelapan
Pertahankan tujuan Anda, jangan terpengaruh fluktuasi sesaat. Istilahnya, tutup mata saja terhadap fluktuasi dan terus membeli reksa dana, karena toh hasilnya baru akan diambil bila tujuan keuangan yang Anda miliki tercapai.