Gombal VS True Love

Single / 25 October 2009

Kalangan Sendiri

Gombal VS True Love

Tammy Official Writer
5794
Pada umumnya penyakit gombal ini seringkali menjangkiti kaum pria, namun kaum wanita juga ada mengidap penyakit gombal. Seringkah Anda mendengar kata-kata di bawah ini?
 
- "Kamu adalah wanita tercantik di dunia, tidak ada seorangpun yang secantik kamu di dunia ini."
- "Bungapun kalah kecantikannya bila dibandingkan dengan kecantikanmu."
- "Seluruh bidadari dari kahyangan pun akan tertunduk malu jika dibandingkan dengan keelokan parasmu." (maksudnya: tidak dapat dibandingkan karena begitu cantiknya).
 
Menurut Anda kata-kata tadi merupakan suatu kegombalan atau tidak?
 
Gombal adalah berkata-kata dengan tidak sesuai sesungguhnya dengan maksud menyenangkan atau ingin mendapatkan sesuatu dari seseorang. Gombal tidak harus selalu dengan pasangan, bisa dengan siapa saja.
 
Mengapa pada umumnya penyakit gombal itu menjangkiti pria? Karena wanita itu makhluk audible. Jadi biasanya sangat menyukai kata-kata yang manis dan halus, kata-kata yang penuh cinta, penuh perhatian, dan penuh pengertian. Saya yakin pria juga demikian, tapi porsi kebutuhan untuk wanita mendengar kata-kata tersebut lebih besar pada wanita.
 
Kalau mau menelaah secara mendalam, berkata-kata manis, puitis, dan indah itu bukan dosa. Malah kita wajib berkata-kata yang manis, baik, dan membangun. Sama sekali kata-kata manis itu bukan gombal, ASALKAN benar-benar merupakan suatu kebenaran.
 
Jadi gombal itu unsurnya adalah kebohongan, bukan di penggunaan kata yang dipilih. Jadi bukan berarti supaya Anda tidak disebut gombal, lalu Anda berkata-kata secara kasar. Tentunya sama sekali tidak demikian.
 
Bahkan kalau Anda para pria dan Anda para wanita ingin belajar berkata-kata secara manis namun jujur, Anda dapat pelajari di Kitab Kidung Agung. Kidung Agung penuh sekali dengan kata-kata manis, indah, dan puitis namun jujur.
 
Gombal VS True LoveKidung Agung atau dalam versi Inggrisnya adalah Song of Solomon kalau mau diterjemahkan secara bebas adalah lagu dari lagu-lagu, atau dengan kata lain adalah lagunya lagu. Syair di Kidung Agung (apalagi bila Anda membaca versi Inggrisnya) wah luar biasa puitis dan indah.
 
Saya sangat merekomendasikan semua kita banyak membaca dan mempelajari Kidung Agung ini untuk membantu kita memilih kata-kata kita. Namun ingat: kata-kata yang indah itu akan menjadi kosong jika itu adalah suatu kebohongan.
 
Sekarang mari kita lihat sumber virus penyakit gombal.
Amsal 27:19: Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
Inilah virus dari segala penyakit, termasuk penyakit gombal: hati Anda. Coba cek motivasi Anda. Coba cek hati Anda. Apakah Anda gombal murni untuk menyenangkan pasangan Anda? Sungguhkah demikian? Saya sungguh tidak yakin!
 
Pada umumnya motivasi gombal itu tidak murni untuk menyenangkan pasangan Anda. Ada sebagian untuk menyenangkan pasangan Anda, tetapi sebagian lagi adalah untuk keuntungan diri sendiri. Bila Anda berkata-kata gombal demi keuntungan diri sendiri, ini namanya adalah manipulatif.
 
Setiap orang ingin dicintai apa adanya. Setiap orang membutuhkan cinta Agape, cinta tak bersyarat. Setiap orang membutuhkan orang yang mencintainya karena apa adanya dirinya, bukan ada apanya dirinya.
 
Setiap kita harus menjadi orang yang selalu melakukan yang terbaik dalam apapun yang kita lakukan (memiliki spirit of excellent/roh-semangat yang luar biasa). Namun karena selain roh dan jiwa, kita juga masih memiliki daging yang sering kali menuntun kita pada kelemahan dan keterbatasan kita. Di sinilah dibutuhkan cinta yang Agape, bukan kata-kata gombal.
 
Lalu bagaimana untuk mengobati atau mencegah virus gombal ini?
1. Hidup dalam firman Tuhan: membaca, merenungkan, menerima, menyimpan, dan melakukan firman Tuhan. Saat Anda hidup dalam firman Tuhan, Anda akan menghindari yang namanya gombal.
2. Menjaga hati senantiasa. Karena sumber dari segala penyakit adalah di hati, penting sekali bagi kita untuk menjaga hati kita. Bila hati kita murni, tentu kita tidak akan bergombal ria.
3. Berkata-kata jujur dan apa adanya, namun berhikmat. Jika memang bagus katakan bagus. Jika jelek katakan jelek. Dalam berkata jujur Anda perlu juga memakai hikmat. Misal: pasangan Anda mencoba baju yang akan dibelinya. Menurut Anda baju itu membuat pasangan Anda terlihat sangat gemuk. Jangan berkata. "Waduh gemuk banget sih pakai baju itu!" Sebaliknya katakan, "Kelihatannya kamu akan lebih cocok kalau menggunakan baju yang lain. Bagaimana kalau kita cari lagi yang lain?"
 
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang penuh dengan kejujuran namun saling menghargai. Hubungan yang sehat perlu diwarnai oleh kemanisan, namun bukan kata-kata gombal. Jadi tidak salah bila Anda berkata-kata manis, asalkan itu berasal dari hati Anda.
 
Jadi, gombal vs true love?
Sumber : Archangela
Halaman :
1

Ikuti Kami