Takut ditolak

Single / 22 October 2009

Kalangan Sendiri

Takut ditolak

agnes.faith Official Writer
4661

Sama seperti kegagalan, penolakan adalah hal yang pasti pernah dialami dalam hidup setiap orang. Sifat, karakter, pendapat dan selera orang berbeda-beda. Itu sebabnya Anda tidak bisa menyukai setiap orang. Ada orang yang suka dengan Anda dan ada juga yang tidak suka dengan Anda.

Orang yang mempunyai citra diri buruk akan merasa down kalau ditolak oleh seseorang. Bahkan hal-hal yang bukan merupakan penolakan pun bisa dianggap sebagai penolakan terhadap dirinya.

Anda harus dapat membedakan pendapat Anda dan diri Anda sendiri. bisa saja seseorang menolak pendapat Anda tapi bukan berarti menolak Anda. perbedaan pendapat adalah persoalan yang biasa. Justru aneh bila dalam satu kelompok semua memiliki pendapat yang sama.

Demikian juga Anda. Harus dapat membedakan antara perbuatan Anda dan diri Anda sendiri. sebaik-baiknya Anda, pastilah pernah melakukan kesalahan. Dan bila ada orang yang menyatakan tidak senang dengan perbuatan Anda, itu bukan berarti tidak senang dengan diri Anda.

Orang yang memiliki citra buruk, sulit menerima kalau pendapatnya ditolak orang lain. ia menganggap pendapatnya identik dengan dirinya. Seorang yang memiliki citra diri buruk, sangat mendambakan penerimaan dari seseorang atau suatu kelompok. Untuk mendapatkan penerimaan itu, maka ia bersedia untuk melakukan apa saja yang merupakan persyaratan penerimaan tersebut.

Untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain orang tidak segan berkorban. Bukan Karena murah hati tetap supaya mendapat penerimaan. Hal ini sangat bahaya dalam hal berpacaran.seorang perempuan yang memiliki citra buruk tidak berani menanggung resiko untuk ditolak oleh pacarnya sehingga ia mau mengikuti keinginan pacarnya.

Bila ada yang menolak atau tidak menerima pendapat Anda, hal itu adalah wajar, karena Yesuspun pernah ditolak. Jangan pernah menganggap diri Anda lemah dan tidak berguna. Karena semua manusia berharga dimata-Nya.

Sumber : Self Image – DR. Ir. Fu Xie & Ir. Jarot Wijanarko
Halaman :
1

Ikuti Kami