Kristanto: Istri Dijadikan Sansak

Family / 22 October 2009

Kalangan Sendiri

Kristanto: Istri Dijadikan Sansak

Tammy Official Writer
6765
Kristanto semenjak kecil memiliki karakter yang kasar. Kekerasan telah mendarah-daging dalam hidupnya semenjak ia kecil. Tak jarang sewaktu ia kecil, orang-tua dari teman-temannya yang menjadi korban kekerasannya datang menghadap orang-tuanya mengadukan perilakunya yang ganas. Orang tuanya pun sudah menjadi sebal terhadap dirinya karena kebiasaannya yang suka berkelahi. Semasa remaja di sekolahnya pun bukan hanya sesama murid yang ia lawan, ia pernah berkelahi dengan guru pria di sekolah.

Kristanto"Misalkan ada orang yang melihat saya dengan mata melotot saja, sudah langsung saya samperin tanpa takut-takut," kisah Kristanto mengenai perangai jagoannya.

Beranjak dewasa, karakter keras Kristanto tidak berubah. Justru Kristanto pun merasakan puncak kesuksesan di saat ia bekerja dan bisnisnya berjalan dengan lancar sehingga ia mendapat uang dengan mudah.

"Waktu itu penghasilan saya cukup banyak, jika setiap bulan dibeli emas, satu kilo emas pun dapat terbeli. Karena pergaulan saya cukup bebas, saya berkenalan dengan judi. Pokoknya senang hura-hura saja. Karena hari ini habiskan duit, tho besok saya akan dapat lagi. Main perempuan juga mudah. Atau tidak, saya bersama teman-teman ke disko. Saya tak pernah terpikirkan mengenai dosa sewaktu itu," kisah Kristanto.

Kristanto memutuskan untuk menikah dengan harapan hidupnya lebih baik jika memiliki seorang istri. Namun kebejatannya justru berlanjut, bahkan disaat ia menikah itulah sifat kerasnya semenjak ia kecil kembali muncul. Istrinya pun sering ia tinggal terus, bahkan untuk bermain bilyard pun empat hari tiga malam pernah ia tinggalkan istrinya untuk bersenang-senang.

"Sebab jika saya pulang, akhirnya tidak terjadi keharmonisan di rumah tangga," kisah Kristanto. Istri pun kerap bertanya ia kemana saja dengan nada tinggi dan penuh rong-rongan. Jika diminta untuk diam oleh Kristanto, istrinya seakan bertanya dengan menantang. Sifat kasar Kristanto pun muncul. Tamparan mendarat di pipi sang istri.

"Lama kelamaan kok saya seperti semut ya, selalu ditindas. Lama-lama saya juga berani membalas suami saya," kisah istri Kristanto. Pembalasan istrinya itu justru membuat Kristanto semakin berang. Pernah istrinya tak hanya ditampar, tetapi dipukuli hingga bonyok. Tak pernah ada kedamaian, rumah tangga mereka bagaikan neraka.

"Saya jika tidak ingat anak, mungkin saya sudah lari dari suami saya. Tetapi ternyata pikiran saya itu dengan Tuhan lain. Susah senang disuruh Tuhan untuk bersama," kisah istri Kristanto.

Tetapi perilaku Kristanto tidaklah berubah, malahan kebiasaan main perempuan semakin menjadi-jadi. Selama menikah dengan istrinya, jika dihitung ia ganti-ganti perempuan sudah ratusan kali.

Kristanto"Saya tak pernah bantah. Saya bilang bahwa jika saya main perempuan, ya saya main. Tapi saya tidak pernah pelihara perempuan," pengakuan Kristanto.

Di saat ia sedang menikmati masa-masa kesuksesannya suatu peristiwa terjadi yang menyebabkan Kristanto terjeblos ke dalam penjara akibat ditipu dan dikhianati oleh rekan bisnisnya. Perasaan dendam dan depresi menguasai hati Kristanto saat ia dijebloskan ke dalam penjara akibat pengkhianatan rekan bisnisnya hingga membuatnya semakin berniat untuk membalaskan dendamnya tersebut. Ia bertekad sekeluarnya dari penjara, maka ia justru yang akan menjadikan temannya itu yang terjeblos ke penjara.

Pada waktu hatinya penuh dengan dendam membara, tanpa ia duga ia bertemu dengan seseorang yang mengetahui segala isi hatinya.

"Dia yang menggugah hati saya, dia yang mengetahui saya penuh dengan dendam. Saya cerita saja tidak pernah, dia tak tahu nama saya. Tapi dia tahu hati saya. Saya dibilang olehnya, bahwa pembalasan dendam itu bukan urusan saya tetapi urusan Tuhan. Saya hanya bisa bilang ‘iya,' tetapi dalam hati tetap dendam itu tersimpan," kisah Kristanto.

Kristanto pun didoakan dan di saat itulah pemulihan dari Tuhan mulai terjadi di dalam hati Kristanto. "Saya bisa melepaskan dendam dan hati pun terasa lega. Dendam pun hilang, kita sendiri tidak memikirkan keduniawian lagi."

Tak hanya terlepas dari dendam bahkan secercah harapan kembali muncul dalam rumah tangganya yang telah hancur. Istrinya begitu setia, setiap hari ia selalu menengok Kristanto sambil membawa masakan. Melihat kesetiaan istrinya, perlahan-lahan Kristanto yang dahulu hatinya keras menjadi lembut.

"Saya merasa begitu berdosa terhadap istri dan anak saya. Waktu itu saya merasa berdosa sekali, sebagai seorang bapak dan imam yang tak pernah menjalankan fungsinya," kisah Kristanto. Kristanto meminta ampun kepada Tuhan, ia juga berjanji pada istrinya bahwa jika ia keluar dari penjara itu ia akan berubah tidak seperti dahulu lagi.

Akhirnya Kristanto pun menghirup udara kebebasan dan sejak saat itu pula ia pun dibebaskan dari belenggu dosa yang telah mengikatnya selama puluhan tahun. Dari seorang yang bertemperamen keras, kini telah diubahkan Tuhan menjadi seorang pribadi yang lembut.

"Kehidupan saya berubah total sekarang. Saya berubah tidak menjalani kehidupan masa lampau lagi. Boleh dikatakan, sudah saya tinggalkan semuanya. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena ia sudah mengubahkan hidup saya. Sekarang saya telah mengerti bahwa kasih Kristus adalah segala-galanya," kisah Kristanto. (Kesaksian ini ditayangkan 22 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian :
Kristanto

Kristanto


Sumber : V091019151342
Halaman :
1

Ikuti Kami