India Diteror oleh Jihad Cinta

Internasional / 19 October 2009

Kalangan Sendiri

India Diteror oleh Jihad Cinta

Puji Astuti Official Writer
6555

Kelompok Kristen dan Hindu di India sedang di gemparkan dengan sebuah isu penting, yaitu "perpindahan agama". Sebuah pusat konseling Hindu di India mengaku menerima 1.500 telephone dari para orangtua yang sangat takut anak-anak perempuan mereka akan di pengaruhi oleh sebuah kelompok yang akan memaksa anak-anak perempuan tersebut memeluk agama Islam.

Pengadilan tinggi di Kerala memerintahkan kepolisian India untuk menyelidiki fenomena yang meresahkan masyarakat ini.

Dikabarkan sekelompok pemuda yang berwajah tampan sengaja mendekati gadis-gadis Hindu atau Kristen, dan dengan beralasan cinta dan menjanjikan akan menikahi para gadis ini, para pria itu akan memaksa gadis-gadis itu pindah agama.

Pada akhirnya dua orang pemuda muslim ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut. Dua pemuda itu ditangkap atas dasar laporan dua orang mahasiswi yang merasa di jebak oleh pria yang memaksa mereka pindah agama. Salah satu dari gadis itu adalah mahasiswi yang kuliah di Pathanamthitta.

Saat ini pemimpin Kristen di kota itu sedang melakukan kampanye untuk melawan hal ini.

"Saya sangat terkejut tetapi ini adalah fakta yang terjadi. Banyak keluarga Kristen merasakan dampaknya. Kami sangat berhati-hati menangani isu yang sangat sensitive ini yang bahkan bisa memicu konflik agama. Tetapi sekarang Pengadilan Tinggi Kerala telah campur tangan mengenai hal ini, untuk itu kami memutuskan untuk menetapkan pendirian kami," demikian ungkap Pendeta Johny Kochuparambil, sekretaris dari Dewan Pendeta Katolik Kerala.

Salah satu aliran keras di India menapik tuduhan "Jihad dengan cinta" ini.

"Perpindahan agama bukanlah kejahatan; Seperti Hindu dan Kristen juga merekrut orang untuk pindah agama... Satu kejadian itu tidak bisa mewakili bahwa semua hubungan cinta sebagai gerakan ekstrimis," demikian ungkap Naseerudheen Elamaram, juru bicara dari grup aliran keras itu.

Kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing adalah sebuah hak yang di lindungi oleh hukum. Jika menggunakan cinta untuk memanipulasi orang lain apa lagi berkaitan dengan agama dan kepercayaan, hal ini adalah sebuah tindakan yang sangat tercela dan tentunya bisa ditindak pidana. Mari saling menghormati dan membangun hubungan dengan kemurnian.

Sumber : Telegraph.co.uk
Halaman :
1

Ikuti Kami