Penghargaan atas prestasi biasa diberikan kepada orang yang layak mendapatkannya. Mungkin tidak berlaku bagi Clara Sumarwati, sang penakluk Everest pertama dari Indonesia. Tidak adanya perhatian dari pemerintah atas prestasinya ini membuat Clara menjadi kecewa, dn hal itu membawanya pada perawatan kejiwaan di RSJ Dokter Suroyo, Magelang.
Wanita yang menancapkan bendera Indonesia di Everest tahun 1998 ini mengungkapkan bahwa ia hanya mendapat bintang Nararya dari Presiden Soeharto. Selain itu tidak ada fasilitas apa-apa yang diberikan. Bahkan prestasinya tidak diakui oleh pemerintah karena tidak adanya bukti yang membenarkan.
Ia semakin sakit hati akan hal itu. Ia merasa prestasinya tidak dihargai. Ia bahkan harus dirawat sebanyak tiga kali. Pada tahun 1997, 2000 dan baru-baru ini. apalagi ia baru tahu bahwa masyarakat juga sudah tidak lagi menerimanya karena keadaanya itu.
Mungkin pemerintah harus lebih lagi menghargai seseorang yang memiliki prestasi dalam bidang apapun yang jelas-jelas membawa harum nama Bangsa Indonesia. Hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Mereka melakukan dengan kerja keras, jadi berilah penghargaan di setiap prestasi.
Sumber : liputan6.com/agn