Strategi Peroleh Pinjaman Dari Bank

Investment / 13 October 2009

Kalangan Sendiri

Strategi Peroleh Pinjaman Dari Bank

Tammy Official Writer
6167
Indonesia membutuhkan banyak pengusaha. Kabarnya agar sebuah Negara itu makmur, setidaknya dibutuhkan sekitar 2 persen dari keseluruhan warga negaranya yang bergiat sebagai wirausahawan. Tetapi ternyata, meskipun banyak orang yang bertekad untuk menjadi pengusaha, masih ada saja yang merasa mentok karena kurangnya modal usaha.

Alternatif untuk memperoleh modal usaha bisa didapatkan dari kredit bank. Untuk berurusan kredit bank pun orang-orang masih merasakan ketakutan karena takut menjadi konflik karena tidak bisa mengembalikan kredit atau tidak berani mencoba karena tidak tahu bagaimana agar memperoleh pinjaman dari bank.

Padahal, fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank untuk keperluan modal usaha tidak hanya ditujukan bagi perusahaan, tetapi juga perorangan. Sudah saatnya kita mengambil modal bank sebagai alternatif, karena selain prosesnya tidak berbelit, suku bunganya pun cukup bersaing.

Namun tentunya bank tidak begitu saja mengabulkan permohonan pengajuan kredit, baik perorangan maupun korporat. Agar langkah kita untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari bank sukses, kita harus mengetahui apa saja yang menjadi bahan pertimbangan bank untuk memberikan pinjaman. Bank tidak mempermasalahkan jenis usaha yang akan dirintis, tetapi yang penting adalah Anda memiliki business plan yang baik, lengkap dengan kajian perencanaan jangka panjang, siapa target market-nya, dan lain sebagainya.

Ada 5 kriteria penilaian dari bank yang disebut 5C:
1. Character (karakter).
Ini menyangkut komitmen Anda sebagai pihak yang mengajukan permohonan, bagaimana track record Anda selama ini, bagaimana gaya manajemen Anda dalam menjalankan bisnis (apakah one man show, keluarga, atau partnership), dan hal-hal yang menunjukkan kepribadian Anda yang lain.

2. Capital (modal).
Ini menyangkut berapa besar dana pribadi yang Anda keluarkan, karena tidak mungkin seluruh modal berasal dari bank. Penilaian ini juga meliputi struktur pemodalan, antara lain:
- Berapa jumlah modal awal yang disetor
- Laba yang terakumulasi menjadi modal
- Komposisi kepemilikan modal (siapa saja pemilik modal, siapa pemodal jaminan, dan apakah pemodal juga menjadi pengurus perusahaan)
- Modal aset, yang terdiri atas tangible asset (tanah, bangunan, mesin, stock, dan sebagainya) dan intangible asset (merek, goodwill, nama baik, dan lain-lain).

3. Capacity (kapasitas).
Ini merupakan penilaian dari:
- Bagaimana tren hasil penjualan (naik, turun, atau stagnan)
- Struktur biaya (fixed cost, variable cost)
- Perbandingan biaya dan pendapatan, hutang dan tagihan (lebih besar, lebih kecil, atau setara)
- Proyeksi arus kas (surplus atau defisit)
- Tenaga kerja (tetap atau kontrak, bagaimana skill dan pengalamannya)
- Kapasitas produksi (jumlah produksi per hari, apakah sesuai dengan penjualan)
- Dan sebagainya.

4. Condition (kondisi).
Poin kondisi meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Perijinan usaha
- Kondisi industri sejenis (apakah berisiko kecil, menengah, atau tinggi)
- Prospek usaha
- Situasi persaingan (apakah menjadi market leader, market follower, niche market, atau single fighter)
- Dan ini yang terpenting: apa selling point atau keunikannya (apakah mudah ditiru, atau sulit ditiru, dan sampai kapan berlangsung).

5. Collateral (jaminan).
Pinjaman Kredit Usaha Dari Bank Apakah Anda sebagai pengaju permohonon memiliki jaminan yang bisa disediakan pada bank? Jaminan bisa berupa dua hal, yakni tangible dan intangible. Jaminan tangible artinya jaminan yang ada wujudnya, seperi uang cash, stock, peralatan, kendaraan, dan yang sifatnya tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Sementara jaminan intangible bersifat tidak berwujud, misalnya personal guarantee, company guarantee, asuransi kredit, asosiasi/koperasi penjamin, dan lain-lain.

Buatlah proposal pengembangan usaha Anda menjadi sedetail dan serealistis mungkin untuk menarik minat bank. Siapkan bahan presentasi Anda secara komprehensif tetapi juga singkat, dengan poin-poin sebagai berikut:
1. Penjelasan tujuan pengembangan usaha
2. Target kenaikan penjualan dan aset yang diharapkan secara rinci.
3. Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk pencapaian target.
4. Kekuatan, kelemahan, dan peluang yang akan dihadapi dalam pengembangan usaha tersebut.
5. Jadwal dan target waktu penyelesaian rencana kerja.
6. Penjelasan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan usaha tersebut.
7. Rencana penggunaan fasilitas kredit, dan jadwal pengembaliannya.

Itulah tadi 5 penilaian utama yang umumnya dipertimbangkan oleh bank-bank sebagai pemberi kredit modal usaha. Syarat-syarat lain yang perlu Anda penuhi dapat Anda peroleh dari bank bersangkutan.

Tetapi mungkin Anda memiliki ketakutan sendiri bagaimana jika di pertengahan jalan Anda berusaha, usaha Anda macet atau Anda tak mampu membayar cicilan ke bank? Bank sebagai pemberi kredit tentu sudah bersiap-siap dengan resiko seperti itu, maka itu bank telah menyiapkan jalan keluarnya.

Bila debitor menghadapi risiko, bank akan melihat per kasus. Bank bisa melakukan restrukturisasi berdasarkan kasus yang dihadapi. Bagaimana pun juga bank berpikir untuk kemitraan jangka panjang, jadi jangan khawatir karena pasti ada jalan keluar yang bisa dimusyawarahkan.

Jadi bagi Anda seorang yang berjiwa wirausaha dan selama ini bingung kemana harus mencari modal usaha, Anda bisa beralih ke bank untuk mendapatkan pinjaman kredit. Milikilah komitmen terhadap diri sendiri maupun bank atas kelangsungan usaha Anda, jika Anda memiliki komitmen ini sebagai tanggung-jawab Anda maka tak ada lagi hal-hal yang perlu dikhawatirkan.

Sumber : hanyawanita.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami