Ray Barton Berhasil Dalam Waralaba Salon

Entrepreneurship / 11 October 2009

Kalangan Sendiri

Ray Barton Berhasil Dalam Waralaba Salon

Puji Astuti Official Writer
3106

Anda takkan pernah menduganya, tapi pada masa kecilnya, Ray Barton nyaris tidak pernah ke pemotong rambut karena tidak bisa membayarnya. Sekarang, pria berumur 59 tahun asal Minneapolis, Minnesota, ini adalah CEO dari 2.700-salon waralaba raksasa yang dikenal sebagai Great Klip.

Seperti Barton, Great Clip memiliki awal yang cukup mengharukan. Ketika Barton mengambil alih salon ini sebagai CEO pada tahun 1983, pada tahun pertama perusahaan ini sudah memiliki  empat cabang. Pada tahun 2007, bisnis salonnya telah bernilai lebih dari $ 650 juta dalam penjualan, dan ia mengharapkan angka itu terus naik ke atas $ 1 milyar pada tahun 2010, saat itu waralaba-nya akan memiliki 3.000 lokasi di seluruh Amerika Utara.

Meskipun terbilang berhasil, Great Klip tidak begitu menjadi sorotan. Ia tidak mendapatkan liputan pers, mungkin karena karena bisnis ini bukanlah sebuah industri baru seperti Fed-Ex, Amazon dan Google, dan tidak selalu dibawah sorotan seperti Starbucks dan Wal-Mart. Dengan kata lain, perusahaan Barton adalah kisah sukses yang tenang dimana banyak pengusaha mengimpikannya.

Bagaimana Dia Melakukannya

"Tidak ada yang istimewa tentang latar belakang saya selain saya bekerja keras, dan aku bermimpi besar," kata Barton. Dia menambahkan bahwa ada orang yang bisa menduplikasi kesuksesannya,  rumusnya: kerja sama tim, memiliki visi, mengelilingi dirinya dengan orang-orang hebat dan memiliki sedikit keberuntungan.

Ayah Barton adalah seorang pekerja bangunan yang khusus membangun gudang gandum, dia sering berpergian dimana pekerjaan itu dilakukan bersama istri dan enam anak-anaknya. Dengan uang yang terbatas, ibu Barton sering memulai bisnis sendiri, dari menjalankan sebuah restoran drive-in hingga membuka toko keju sendiri.
Anak-anak didorong untuk mencari pekerjaan sambilan. Pekerjaan pertama Barton adalah mengatur botol soda di sebuah toko obat. Kemudian, seperti banyak anak-anak yang dibesarkan di Amerika tahun 1950-an, ia menghasilkan uang dengan memotong rumput, menyekop salju dan mengantarkan
surat kabar.

Kemiskinan di masa kecilnya berfungsi sebagai inkubator untuk memimpikan kehidupan yang lebih baik.

"Saya melihat orang-orang yang memiliki kehidupan yang berbeda," ungkap Barton. "Saya memimpikan kehidupan yang menyenangkan dan lebih nyaman, dan saya bersedia bekerja sangat keras untuk sampai ke tempat yang saya impikan."

Hal itu membuatnya bekerja keras kuliah di empat universitas berbeda untuk mendapat gelar akuntansinya. Setelah lulus, Barton bekerja untuk sebuah perusahaan dimana perusahaan itu berkembang dan melayani waralaba para agen real estate,  disitu Barton mulai melihat kekuatan waralaba.

Pada tahun 1981, Barton menjadi investor pertama pemilik waralaba bernama The Barbers. Waralaba itu bertahan selama satu dasawarsa, dan Barton meninggalkannya setahun kemudian, dia agak kecewa oleh pengalamannya.

Kemudian Barton bertemu dengan dua orang ahli dalam perawatan rambut, Steve Lemmon dan David Rubenzer. Mereka mendekatinya untuk menjadi mitra dalam usaha yang disebut Great Clip. Barton dengan sopan menolak.

Sebuah Strategi Sukses

Lima bulan kemudian, Barton membutuhkan sesuatu yang stabil, ia kembali dengan hati yang berbeda. Walaupun kehilangan dua pekerjaan dalam satu tahun dia berkata, "Aku bahkan tidak ingat menjadi putus asa," kata Barton. "Saya hanya berpikir," Aku akan pergi mencari sesuatu yang lain. "Saya selalu bersedia bekerja sangat keras. Saya pikir itu bagian terpenting." Lima tahun kemudian, dengan 150 salon di seluruh negeri, Barton memimpin pertemuan waralaba Great Klip untuk pertama kalinya.

Sejak awal, Barton punya strategi yang jelas untuk mengembangkan perusahaan dengan menyebar perlahan-lahan. Ketika salah satu pengusaha Indiana menawarkan $ 10.000 untuk membuka Great Clips, Barton mengatakan kepada orang itu, mereka mereka belum siap untuk bisnis itu.

"Kami tumbuh lambat pada awalnya, dan karena dasar kami begitu kuat, kami bisa melanjutkan pertumbuhan kami," kata Barton. "Tapi kami harus fokus pada membantu orang yang mengambil waralaba kami hingga sukses. Mereka harus berhasil dan mendapatkan untung jika Anda ingin membangun sebuah perusahaan yang sukses."

Sumber : Entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami