Gorengan, Lebih Baik Tidak Dimakan?
Tammy Official Writer
Kekayaan alam hijau Indonesia, termasuk tanaman berkhasiat anti-kankernya, bisa dibilang jauh lebih kaya daripada negeri Cina. Tapi mengapa angka kasus kanker di Indonesia lebih tinggi dari Cina?
Prof. Dr. Li Peiwen, ahli kanker dan obat tradisional senior China ini menjawab dengan tegas, itu dikarenakan masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan yang digoreng.
Ya, gorengan memang dapat memicu kanker. Karena gorengan mengandung akrilamida, yakni bahan karsinogen (pemicu kanker) yang timbul bukan hanya dari makanan kaya karbohidrat yang dipanaskan seperti kentang, ubi, singkong, nasi, tapi juga pada makanan yang dipanggang. Akrilamida ini dapat merusak sel - sel tubuh dan memicu timbulnya tumor, merusak DNA, saraf, mengganggu tingkat kesuburan dan mengakibatkan keguguran.
Lalu, apa sebaiknya kita tidak lagi memakan makanan yang dihasilkan dari gorengan atau panggangan? Ya, mungkin itu bisa menjadi solusi terbaik. Tetapi ada solusi lain yang juga bisa mengkompromikan pengkonsumsian Anda terhadap makanan gorengan atau panggangan. Berikut kiat-kiatnya:
1. Sangat dianjurkan untuk menggoreng sendiri makanan gorengan yang akan Anda konsumsi. Karena dengan begitu kita selalu menggunakan minyak baru. Minyak yang baru bakal bebas dari akrilamida yang sifatnya memicu kanker. Anda tak pernah tahu memakai minyak baru atau tidakkah gorengan yang Anda beli begitu saja di pinggir jalan.
2. Sewaktu memasak, angkatlah gorengan tepat saat sudah matang karena suhu minyak bisa kita atur agar tidak terlalu panas. Makin panas suhu minyak, makin banyak akrilamida yang terbentuk. Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi bisa menghasilkan zat radikal bebas dan memicu terjadinya kanker.
3. Perhatikan minyak yang akan Anda gunakan. Jangan gunakan minyak yang sudah berubah warna misalkan lebih gelap, baunya tengik/menyengat, cairannya lebih kental, serta jika dimakan menyebabkan tenggorokan gatal.
Perlu diketahui juga bahwa pemakaian minyak goreng bekas pakai (minyak jelantah) bisa lebih mudah berasap dan menghitam meskipun suhunya belum terlalu panas. Jadi bayangkan minyak yang digunakan oleh para penjual gorengan yang sudah digunakan berkali-kali, tentu sangatlah tidak sehat!
4. Sebelum dikonsumsi, jangan lupa tempelkan sisa-sisa minyak ke kertas tisu terlebih dahulu supaya minyak diserap. Tentu saja jangan lupa memilih minyak goreng yang aman untuk digunakan.
Itu dia kiat-kiatnya. Memakan gorengan adalah kebiasaan kecil yang sebenarnya dapat memberi dampak buruk yang besar bagi kesehatan kita. Cerdas menerapkannya... berlomba bersama untuk memiliki tubuh dan gaya hidup yang sehat!
Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1