Penyakit jantung pada saat ini masih ditenggarai sebagai pembunuh utama masyarakat modern. Meskipun pengetahuan umum masyarakat akan penyakit ini sudah cukup baik, seperti resiko jantung bagi perokok, penderita tekanan darah tinnggi, kadar kolesterol darah yang tinggi, kurangnya olahraga, dan pentingnya mengkonsumsi makanan yang tepat. Belum lagi usaha dokter yang sangat maksimal di era ini, tapi tetap saja di Kanada dan Amerika penyakit jantung menduduki rangking pertama penyebab kematian, termasuk jantung koroner. Bahkan di negara-negara maju, penyakit ini telah menjadi epidemi tiada akhir.
Para penderita jantuhg koroner akan mengalami hilangnya oksigen dan makanan (nutrient) ke jantung karena aliran darah ke jantung melalui arteri koroner berkurang. Penyakit ini lebih sering diderita oleh pria dibandingkan wanita, berkulit putih, berusia paruh baya sampai lanjut usia. Dulu penyakit jantung koroner jarang ditemui pada wanita premenopause, namun hal itu tidak berlaku saat ini. Oral kontrasepsi, merokok dan stres pekerjaan yang jauh mengungguli pria ditenggarai menjadi penyebab hal ini.
Penyebab Jantung Koroner
Penyakit jantunng koroner disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu suatu kondisi terjadinya plak lemak dan jaringan serat sehingga menyempitkan bagian dalam arteri jantung. Berkurangnya volume darah yang melalui arteri akan merusak jantung. Pembentukan plak itu sendiri merupakan faktor yang mempengaruhi pembentukan bekuan darah dan mendorong terjadinya serangan jantung.
Aterosklerosis sendiri terbentuk pada pembuluh darah arteri yang bertekanan darah tinggi, seperti pada aorta, jantung, otak dan ginjal. Sehingga hal ini berkaitan erat dengan faktor resiko dari keturunan, hipertensi, kegemukan, perokok, diabetes, stres, hidup kurang bergerak dan kadar lipid darah tinggi (kolesterol dan trigliserida).
Gejala umum dari para penderita jantung koroner adalah ketidakcukupan aliran oksigen ke jantung yang disebut angina. Perasaan sakit angina ketika serangan terjadi adalah dada seperti terbakar, tertekan dan tekanan berat di dada kiri, dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu, dan bahu. Tanda spesifik yang biasanya dilakukan penderita ketika serangan terjadi adalah mengepalkan tinju ke dada dan menggosok tangan kiri, diikuti rasa mual, muntah, pusing, keringat dingin dan tungkai serta lengan menjadi dingin.
Pengobatan Jantung Koroner
Hal utama yang diberikan bagi penderita jantung koroner adalah obat untuk mengurangi kebutuhan oksigen maupun menambah suplai oksigen ke jantung. Obat-obat tersebut antara lain:
Bila penderita jantung koroner mengalami sumbatan, maka diperlukan bedah pintas koroner (coronary by pass) dengan menggunakan vena sebagai penyambung. Namun apabila penyumbatan hanya sebagian, maka dokter akan melakukan angioplasti, dengan melakukan kateter untuk menggusur deposit lemak dan mengurangi penyumbatan. Angioplasti laser merupakan cara terbaru dunia kedokteran saat ini untuk memperbaiki penyumbatan dengan mencairkan deposit lemak.
Pencegahan bagi penyakit ini merupakan faktor yang sangat penting. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik dengan diet mengurangi kalori (bagi mereka yang kegemukan), mengurangi garam, lemak dan kolesterol akan menurunkan faktor resiko diikuti dengan olahraga yang teratur. Mengurangi rokok serta menurunkan stres juga dapat membantu memperbaiki kinerja jantung Anda.
Pencegahan lainnya yang dapat Anda lakukan adalah dengan mengontrol tekanan darah secara teratur, menurunkan trigliserida darah, dan mengkonsumsi 2,5 grain aspirin setiap hari untuk mencegah pembentukan bekuan darah.
Sedangkan bagi Anda penderita jantung koroner, hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisasi resiko antara lain dengan melakukan: