Pendengar Yang Lebih Baik

Kata Alkitab / 21 September 2009

Kalangan Sendiri

Pendengar Yang Lebih Baik

agnes.faith Official Writer
4472
Pandanglah orang yang sedang berbicara

Keseluruhan proses mendengar dimulai dengan memberi perhatian penuh kepada orang yang sedang berbicara. Sementara Anda bercakap-cakap dengan seseorang, jangan melakukannya sambil mengerjakan tugas lain, membuka-buka kertas, mencuci piring atau menonton televisi. Luangkan waktu untuk berfokus pada orang itu saja. Dan bila Anda tidak ada waktu saat itu, jadwalkanlah pertemuan Anda sesegera mungkin.

Jangan menginterupsi


Kebanyakan orang bereaksi buruk saat diinterusi. Hal itu membuat mereka merasa tidak dihormati. Dan menurut Robert L. Montgomery, penulis Listening Made Easy, ”Pokoknya, menginjak ide-ide orang lain itu kasar sekali, seperti halnya menginjak kaki orang-orang tersebut.”

Orang yang cenderung menginterupsi sesamanya umumnya melaukan hal itu karena salah satu dari alasan berikut:
• Mereka kurang menghargai apa yang dikatakan lawan bicaranya.
• Mereka ingin mengesankan sesamanya dengan menunjukkan betapa mereka sangat cerdas dan penuh intuisi.
• Mereka terlalu bersemangat sehingga tidak memberi kesempatan pada lawan bicaranya untuk menyelesaikan pembicaraannya.

Kalau Anda punya kebiasaan menginterupsi sesama, periksalah motif-motif Anda dan tetapkan untuk berubah. Berilah sesama Anda waktu yang cukup untuk mengekspresikan diri mereka. Dan jangan merasa bahwa salah seorang dari Anda harus terus menerus berbicara. Masa-masa jeda bisa memberi Anda peluang untuk merenungkan apa yang telah dikatakan sehingga Anda bisa menanggapinya dengan tepat.

Fokuslah pada pengertian

Pernahkan Anda memperhatikan seberapa cepat kebanyakan orang lupa akan hal-hal yang baru saja mereka dengarkan? Studi di lembaga seperti Michigan State, Ohio State, Florida state, dan University of Minnesota menunjukkan bahwa kabanyakan orang hanya mengingat 50 persen dari apa yang baru saja mereka dengarkan. Dan dengan berlalunya waktu, kemampuan mereka untuk mengingat terus menurun. Pada keesokkan harinya, yang mereka ingat biasanya tinggal 20 persen saja.

Salah satu cara untuk memerangi kecenderungan itu adalah membidik pengertian dari pada sekedar mengingat fakta-fakta. Pengacara, dosen dan penulis Herb Cohen menekankan, ”Mendengarkan dengan efektif menuntut lebih dari sekedar mendengar kata-kata yang terucapkan. Anda dituntut untuk menemukan makna dan pengertian di dalam apa yang diucapkan. Toh, semua makna tidak terdapat dalam kata-kata melainkan di dalam diri orang yang berbicara.”

Tentukanlah kebutuhan saat itu

Banyak orang menemukan diri mereka dalam konflik karena sesekali mereka berkomunikasi dengan maksud yang tidak jelas. Mereka lalai untuk menentukan kebutuhan lawan bicaranya pada saat berinteraksi. Para pria biasanya ingin memecahkan masalah apapun yang mereka diskusikan. Kebutuhan mereka adalah resolusi. Sebaliknya, para wanita lebih mungkin untuk menceritakannya saja. Mereka tidak meminta atau merindukan solusi. Setiap kali Anda bisa menentukan kebutuhan orang yang sedang berkomunikasi dengan Anda saat itu, maka Anda bisa menempatkan apapun yang mereka ucapkan kedalam konteks yang tepat. Dan Anda akan lebih mampu untuk memahami mereka.

Periksalah emosi Anda

Kebanyakan orang membawa-bawa beban emosioanal yang membuat mereka bereaksi terhadap orang atau situasi tertentu. Sigmund Freud menyatakan, ”Seorang pria yang sedang sakit gigi, tak mungkin jatuh cinta.” ini berarti bahwa sakit gigi tidak memungkinkan dia memperhatikan apapun juga selain rasa sakitnya sendiri. Demikian pulalah halnya, setiap kali seseorang sedang mengasah kampak, perkataan sesamanya tenggelam dalam kebisingan suara gerindanya.

Setiap kali Anda menjadi sangat emosional ketika mendengarkan seorang berbicara, periksalah emosi Anda, terutama kalau reaksi Anda tampaknya lebih kuat dari pada yang pantas menurut situasi saat itu. Jangan sampai melampiaskan emosi Anda kepada orang yang tidak tahu apa-apa. Lagipula, seandainyapun reaksi Anda bukan karena kejadian di masa lalu, Anda harus selalu mengizinkan sesama untuk menyelesaikan dulu penjelasan dari sudut pandangnya, ide-idenya atau keyakinan-keyakinannya sebelum mengemukakan yang Anda punya.

Halaman :
1

Ikuti Kami